“Warga diimbau menghindari aktivitas di kawasan rawan bencana serta segera mengamankan barang-barang berharga apabila debit air kembali meningkat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, menyampaikan bahwa banjir terjadi sekitar pukul 14.11 WIB di kawasan Sungai Muaro Pisang. Dalam rekaman video yang diterima, tampak material longsor berupa batu, kayu, dan lumpur memenuhi aliran sungai hingga meluap ke jalan.
Hingga Kamis sore, akses kendaraan dari Bukittinggi menuju Lubuk Basung masih terputus. Alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material yang menumpuk, terutama di sekitar Jembatan Muaro Pisang.
Diketahui, sejak akhir November 2025, kawasan Maninjau telah berulang kali dilanda banjir bandang. Salah satu penyebabnya adalah longsor di bagian hulu sungai, tepatnya di kawasan Kelok 28, yang membuat alur Sungai Batang Aia Pisang menjadi dangkal dan tidak mampu menampung debit air saat hujan lebat.
Sebagai langkah antisipasi jangka panjang, pemerintah daerah terus melakukan normalisasi sungai dengan bantuan alat berat. Upaya ini diharapkan dapat memperlancar aliran air serta menekan risiko terulangnya banjir bandang di wilayah Tanjung Raya, Kabupaten Agam. (rom)
