Pemprov Sumbar juga mempercepat validasi dan verifikasi data Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitupasna) sebagai dasar penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).
Dalam forum itu, kata Wakil Wali Kota Sawahlunto, Jeffry Hibatullah, perhatian khusus diberikan pada mitigasi risiko bencana hidrometeorologi di tengah cuaca ekstrem akhir tahun, terutama potensi banjir dan longsor yang berisiko mengganggu akses transportasi, distribusi logistik, serta aktivitas masyarakat.
“FGD juga membahas kesiapsiagaan daerah dalam menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi kebutuhan pokok serta BBM menjelang dan selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), guna mencegah terjadinya kelangkaan maupun lonjakan harga di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan tersebut turut didampingi oleh Sekretaris Utama BNPB RI, yang memberikan arahan teknis terkait penguatan koordinasi lintas sektor, percepatan respons di lapangan, serta antisipasi kendala distribusi logistik di wilayah rawan bencana.
Wakil Wali Kota Sawahlunto, Jeffry Hibatullah, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Sawahlunto siap menindaklanjuti seluruh arahan dan kesepakatan hasil FGD.
“Dengan menyesuaikan kondisi lokal, guna memastikan mitigasi bencana berjalan optimal serta kebutuhan dasar masyarakat selama masa Nataru tetap aman, lancar, dan terkendali,” tegas Jeffry Hibatullah. (pin)
