Selain itu, terdapat 3.274 satuan pendidikan terdampak bencana, mulai dari jenjang PAUD hingga pendidikan nonformal.
“Dampak kerusakan meliputi 6.431 ruang kelas, serta kerusakan pada bangunan pendukung dan fasilitas sanitasi sekolah,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan pihaknya memprioritaskan penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat guna memastikan hak belajar peserta didik tetap terpenuhi.
Berdasarkan hasil pendataan kebutuhan di lapangan, Kemendikdasmen telah menyiapkan dan menyalurkan bantuan pendidikan darurat berupa 2.873 unit ruang kelas darurat untuk mendukung keberlangsungan pembelajaran sementara.
Selain itu, disalurkan pula 141.335 paket perlengkapan belajar siswa yang meliputi buku, alat tulis, tas, seragam, dan sepatu, serta 16.239 paket perlengkapan keluarga untuk menunjang kebutuhan dasar warga satuan pendidikan selama masa tanggap darurat dan pengungsian.
Kemendikdasmen juga menyalurkan bantuan keuangan pendidikan melalui mekanisme yang berlaku untuk mendukung pemulihan layanan pendidikan di satuan pendidikan terdampak. Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk operasional pendidikan darurat, pemulihan sarana pembelajaran, serta pemenuhan kebutuhan mendesak lainnya sesuai kondisi di lapangan.
Seluruh upaya tersebut dilaksanakan melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah, dinas pendidikan, serta berbagai pemangku kepentingan terkait.
Kemendikdasmen terus melakukan pemutakhiran data dan verifikasi secara berkala, mengingat masih terdapat wilayah yang sulit dijangkau akibat keterbatasan akses dan jaringan, khususnya di sejumlah daerah di Aceh dan Sumatra Utara. (jpg)
