“Draf rancangan Surau Gemilang sudah disusun. Melalui FGD ini, kita mendapatkan banyak masukan dari organisasi Islam dan para mubaligh. Masukan ini menjadi penguat agar masjid dan surau di Bukittinggi kembali menjadi pusat peradaban umat,” ungkap Ramlan.
Menurutnya, penguatan aktivitas remaja masjid menjadi kunci agar generasi muda memiliki ruang pembinaan yang positif dan terhindar dari dampak negatif perkembangan zaman dan teknologi. “Jika masjid hidup dengan berbagai kegiatan, maka remaja akan lebih terarah dan memiliki benteng moral yang kuat,” tambahnya.
Secara garis besar, Program Surau Gemilang bertujuan menghidupkan kembali peran strategis masjid sebagai pusat peradaban umat. Program ini juga menargetkan peningkatan peran remaja masjid sebagai agen perubahan, penguatan ketahanan keluarga dan komunitas, serta penurunan angka kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan perilaku menyimpang melalui pembinaan spiritual yang berkesinambungan.
Dalam tahap awal pelaksanaan, Pemko Bukittinggi merencanakan delapan masjid sebagai pilot project Program Surau Gemilang. Masjid-masjid tersebut nantinya akan menjadi contoh penerapan program secara terpadu.
Sejumlah kegiatan telah dirancang untuk mendukung program ini, di antaranya Subuh Berjamaah dan Inspirasi Negeri, Madrasah Remaja Masjid 4.0, Mentoring Keluarga Sakinah, Festival Surau Gemilang Internasional, Koperasi Masjid Digital, Café Masjid Kreatif, serta berbagai program inovatif lainnya. (pry)
