Agusli menambahkan, sejumlah dimensi yang dinilai dalam assessment tersebut meliputi potensi atau psikologis (emerging skills), kompetensi manajerial dan sosial kultural, literasi digital, serta preferensi karier. Pelaksanaan tes dilakukan menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT), tes adaptif berbasis komputer, dan penilaian berbasis kompetensi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pasaman Barat, Doddy San Ismail, saat memberikan arahan sebelum pelaksanaan tes, menegaskan bahwa assessment profiling ASN ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan profesionalisme ASN, sekaligus mendukung pencapaian tujuan organisasi perangkat daerah.
“Mengingat pentingnya hasil assessment ini, kami meminta seluruh peserta untuk mengikuti tes dengan serius dan maksimal, agar profil ASN yang sebenarnya dapat tergambar secara akurat dari hasil penilaian,” tutupnya. (end)




















