AZIZ CHAN, METRO – Kota Padang masih kekurangan sebanyak 1.200 guru lagi untuk memenuhi standar pembelajaran yang ideal. Saat ini kekurangan guru masih ditutupi oleh guru honorer yang jumlahnya mencapai 2.000 orang.
“Sebenarnya kekurangan guru kita mencapai 1.500. Penerimaan CPNS kemarin baru terpenuhi 300. Berarti masih kurang 1.200 lagi,” Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Barlius usai upacara bendera dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional di lapangan Imam Bonjol Padang, Kamis (2/4).
Barlius menambahkan, saat ini total guru PNS adalah sebanyak 5.000 orang. Dalam proses belajar mengajar (PBM), mereka dibantu oleh 2.000 orang guru honorer yang dibiayai oleh dana BOSDS dan dana BOS. Setiap guru mata pelajaran dibayar sebesar Rp1.440.000 per bulan. Sementara guru mata pelajaran dibayar Rp45 ribu per jam.
Hingga kini, sebut Barlius, untuk membayar guru honorer, Pemko Padang menghabiskan dana sebesar Rp65 miliar per tahun. Kecukupan guru sangat dibutuhkan untuk menunjang pendidikan. Satu lokal satu guru, kata Barlius, harga mati yang harus dipenuhi. Tidak bisa satu guru memegang dua kelas atau dua lokal.
“Makanya kita berharap ada penambahan guru untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan,” katanya.
Dalam kondisi sekarang menurutnya, setiap hari selalu ada guru yang pensiun. Kekurangan itu harus ditutupi.
“Kalau dapat untuk guru ini ke depannya jangan ada moratorium. Pendidikan tak bisa dibegitukan,” cetus Barlius lagi.
Ia menjelaskan, sesuai program kerja presiden, selama lima tahun ke depan, pemerintah akan mulai fokus untuk pembenahan sumber daya manusia. Karena manusia adalah pelaku pembangunan.
“Ke depan, sesuai program pak Jokowi, kita akan mengarah pada pembenahan mental Sumber Daya Manusia,” katanya.
Saat ini, ungkap Barlius, indek pembangunan manusia di Kota Padang sudah diangka 80 persen lebih. Lebih tinggi dari standar nasional. (tin)