Menurutnya, Jam Gadang bukan sekadar peÂnunjuk waktu, melainkan saksi bisu perjalanan panjang Kota Bukittinggi sejak masa kolonial hingga era modern. Bangunan bersejarah peninggalan Belanda tersebut telah menjadi simbol identitas kota sekaligus magnet utama pariwisata.
Ramlan menegaskan, peringatan satu abad Jam Gadang diharapkan tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga momentum untuk memÂperÂkuat kesadaran sejarah, menumbuhkan kebangÂgaan daÂerah, serta mendorong pelestarian cagar budaya bagi generasi mendatang. (pry)
