“Bukittinggi berperan penting dalam perjalanan bangsa, mulai dari pusat ekonomi dan pemerintahan kolonial, saksi perjuangan kemerdekaan, hingga menjadi penyambung nyawa Republik Indonesia melalui Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 1948. Dengan rekam jejak tersebut, Bukittinggi layak disebut sebagai Kota Perjuangan,” ungkap Ramlan.
Ia juga menyinggung persiapan peringatan satu abad Jam Gadang pada 2026 sebagai ikon sejarah kota. Dalam kerangka pembangunan ke depan, Pemko Bukittinggi menetapkan RPJMD 2025–2029 dengan visi “Bukittinggi Gemilang, Berkeadilan, dan Berbudaya”, yang dijabarkan melalui lima misi utama dan berbagai program unggulan.
Ramlan memaparkan sejumlah capaian sepanjang 2025, termasuk penyelenggaraan Musyawarah Komisariat Wilayah I APEKSI, Women Police Run, MTQ Nasional ke-41 tingkat Sumbar, Minang Geopark Run, serta berbagai peningkatan layanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Bukittinggi juga ditetapkan sebagai salah satu dari 10 kota prioritas National Urban Development Project (NUDP).
Untuk tahun 2026, Pemko Bukittinggi telah merencanakan berbagai program strategis, mulai dari pembangunan infrastruktur dasar, pengembangan sistem air minum, penguatan layanan kesehatan, revisi RTRW, hingga pengembangan kawasan perkotaan berbasis Integrated City Planning sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten III Setdaprov Sumbar, Medi Iswandi, mengapresiasi sinergi seluruh elemen di Bukittinggi dalam menjaga adat dan kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan.
“Bukittinggi memiliki nilai sejarah yang sangat kuat dan posisi strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Sumatera Barat. Kami mendukung penuh agar kota ini terus tumbuh berdaya saing dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam rangkaian peringatan HJK ke-241, Pemko Bukittinggi juga memberikan penghargaan kepada tokoh yang berjasa bagi daerah, yakni H. Wazar Barmansyah bin Bilal dan H. Muhammad Rijal Sadir. Penghargaan berupa pin emas dan sertifikat tersebut menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka bagi Kota Bukittinggi. (pry)
