Ia juga mengapresiasi kontribusi besar yang diberikan oleh Aldi Yunaldi dalam pembangunan masjid tersebut. Fajri menyebut, jika pembangunan masjid hanya mengandalkan sumbangan masyarakat, tentu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk dapat difungsikan.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan dan memakmurkan Masjid Musafir dengan berbagai kegiatan positif. Ia mencontohkan peran masjid pada masa Rasulullah SAW yang menjadi pusat berbagai aktivitas umat, termasuk pendidikan dan musyawarah.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Payakumbuh Elzadaswarman menyampaikan apresiasi tinggi atas pembangunan Masjid Musafir. Ia menilai tidak semua orang yang memiliki harta mendapatkan panggilan untuk membangun rumah ibadah yang megah dan representatif. “Banyak orang memiliki kekayaan, tetapi tidak semua diberi panggilan untuk membangun rumah Allah. Apa yang dilakukan Bapak Aldi adalah pemikiran yang luar biasa,” ujar Elzadaswarman yang akrab disapa Om Zet.
Menurutnya, di tengah pesatnya perkembangan digital dan perubahan sosial, masjid perlu memiliki konsep yang adaptif. Ia menyoroti masih banyak masjid yang hanya ramai pada waktu-waktu tertentu, sementara di luar itu relatif sepi dari aktivitas. Masjid Musafir, lanjutnya, hadir dengan konsep berbeda karena tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menyediakan fasilitas istirahat bagi para pengendara dan musafir. Hal ini diyakini akan meningkatkan tingkat kunjungan dan keterikatan masyarakat dengan masjid. “Maasjid ini disasar menjadi pusat pengembangan ekonomi, pendidikan, sosial, dan keagamaan. Pemerintah Kota Payakumbuh mengapresiasi penuh pembangunan Masjid Musafir ini,” kata Om Zet. Ia berharap Masjid Musafir ke depan selalu ramai dan menjadi pusat aktivitas umat Islam setiap hari. Pemerintah daerah, kata dia, mendoakan agar niat baik pendiri masjid dibalas Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. (uus)




















