KETEGANGAN antara dua raksasa sepak bola Spanyol kembali memuncak. Presiden FC Barcelona, Joan Laporta, melontarkan kritik tajam terhadap Real Madrid yang dinilainya telah melampaui batas dalam melakukan serangan opini terhadap klubnya.
Dalam suasana jamuan makan malam menyambut Natal, Laporta menyebut rival abadinya tersebut tengah mempraktikkan sinisme dan kesombongan yang meluap-luap.
Perseteruan dialektika antara Laporta dan Presiden Real Madrid, Florentino Perez, ini seolah menemukan babak baru. Setelah sebelumnya sempat menyebut tudingan Madrid terkait kasus Negreira sebagai fenomena “Barcelonitis Akut”, kini Laporta menyoroti alat propaganda yang digunakan pihak lawan.
“Mereka mempraktikka sinisme dan keangkuhan yang berlebihan. Mereka memanfaatkan saluran televisi yang buruk untuk memuntahkan kebohongan serta melakukan provokasi secara konstan dan permanen,” ujar Laporta, dikutip melalui laman Marca, Jumat (19/12).
Bagi Laporta, langkah-langkah yang diambil oleh pihak Madrid bukan sekadar persaingan di atas rumput hijau, melainkan upaya sistematis untuk merusak reputasi klub Catalunya tersebut. Ia mengakui perlu mengungkapkan kegusarannya atas situasi yang ia anggap telah melanggar etika dan moral.
Ia mensinyalir bahwa kesuksesan dan dimensi besar yang dicapai Barcelona saat ini telah memicu rasa iri yang dikelola dengan cara yang tidak sehat.
“Mereka adalah arsitek di balik kampanye hitam yang terus-menerus menyerang lambang dan esensi kita. Kami tidak akan membiarkan hal itu. Mereka adalah pihak yang mencampuradukkan kekuasaan dengan tirani yang tidak beradab,” tuturnya.

















