Secara teknis, Jembatan Bailey merupakan jembatan modular berbahan baja berkekuatan tinggi dengan panjang 30 meter atau 10 petak, lebar 3,9 meter, serta memiliki daya dukung beban hingga 12 ton.
Proses pembangunan berlangsung selama 10 hingga 17 Desember 2025, melibatkan 25 personel Yonzipur 2/SG, 50 personel Yonif TP 896, serta sekitar 20 orang masyarakat setempat.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada TNI dan masyarakat atas kerja keras dan kontribusi dalam pembangunan jembatan tersebut. Apresiasi itu disampaikan Presiden usai memanggil satu per satu perwakilan TNI serta Wali Nagari setempat sebagai representasi masyarakat.
Usai meninjau Jembatan Bailey Padang Mantuang, Presiden Prabowo Subianto melanjutkan agenda dengan menaiki kendaraan MV3 Garuda Limousine untuk bergerak menuju kawasan Jalan Lembah Anai, guna meninjau langsung kondisi jalan nasional yang terdampak bencana.
Peninjauan dilakukan untuk melihat secara langsung dampak kerusakan infrastruktur strategis yang menjadi salah satu jalur penghubung utama arus orang dan barang dari dan menuju Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Presiden berkeliling lokasi peninjauan untuk mencermati kondisi badan jalan, struktur tebing, serta area terdampak lainnya akibat bencana.
Dalam peninjauan tersebut, Presiden tidak menyampaikan pernyataan resmi, namun memastikan kondisi lapangan terpantau langsung sebagai dasar percepatan penanganan dan pemulihan akses jalan nasional yang terdampak.
Dalam peninjauan ketiga lokasi tersebut, Presiden Prabowo didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; Kepala BNPB; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia; Panglima TNI; Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo; Menteri Pertahanan Syafri Syamsuddin; Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi; serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Usai melakukan peninjauan di tiga lokasi tersebut, Presiden Prabowo langsung bertolak menuju BIM untuk kembali ke Jakarta yang dilepas langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Vasko Russeimy.
Usai kegiatan tersebut, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian kunjungan Presiden selama berada di Sumbar. Menurutnya, kehadiran Presiden Prabowo memberikan penguatan moril bagi masyarakat yang tengah menghadapi musibah bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.
“Kehadiran Bapak Presiden menjadi penguat bagi masyarakat. Ini menjadi bukti bahwa warga Sumatera Barat tidak sendiri menghadapi musibah ini. Alhamdulillah, seluruh agenda Presiden selama dua hari di Sumbar berjalan lancar. Semoga kunjungan ini membawa manfaat besar bagi percepatan pemulihan Sumbar pascabencana,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi menjelaskan, Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan kerja di Sumbar selama dua hari, yakni pada 17 hingga 18 Desember 2025. Selama berada di Sumbar, Presiden didampingi sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih dalam mengikuti sejumlah rangkaian agenda strategis.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi juga menyampaikan langsung kepada Presiden terkait kebutuhan percepatan pembangunan infrastruktur pascabencana, khususnya penambahan jembatan Bailey di sejumlah titik terdampak.
“Saat ini masih terdapat kekurangan sekitar 20 unit jembatan Bailey di beberapa lokasi, termasuk di Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Solok. Penambahan jembatan ini penting agar konektivitas masyarakat dapat segera pulih,” jelas Mahyeldi.
Selain jembatan, Mahyeldi menyoroti pentingnya percepatan pemulihan jalur-jalur utama, seperti jalur Lembah Anai yang menghubungkan Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, dan Payakumbuh, termasuk jalur Malalak, Padang Lua, serta jalur strategis lainnya.
Gubernur juga menegaskan perlunya normalisasi sungai dan saluran irigasi sebagai langkah strategis untuk mempercepat rehabilitasi kawasan pertanian, baik sawah maupun lahan darat, serta sektor perikanan masyarakat yang terdampak.
“Pemulihan sektor pertanian sangat krusial, terutama menjelang bulan puasa. Infrastruktur irigasi dan lahan harus segera diperbaiki agar produksi padi dan komoditas pangan tetap terjaga,” tegas Mahyeldi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Prabowo menjadi dorongan kuat bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk mempercepat langkah-langkah pemulihan pascabencana.
“Kehadiran Presiden memberi energi dan arah yang jelas bagi kami di daerah. Ini memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah agar pemulihan infrastruktur, ekonomi, dan kehidupan masyarakat pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan terukur,” ujar Vasko.
Vasko menegaskan, Pemprov Sumbar siap mengawal seluruh tindak lanjut hasil kunjungan Presiden bersama para pemangku kepentingan, agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat di daerah terdampak. (fan/rgr)
















