PADANG, METRO—Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto kembali datang Sumatra Barat (Sumbar) dalam rangka mengunjungi sejumlah lokasi terdampak bencana hidrometeorologi yang melanda wilayah Sumbar pada akhir Novembver yang lalu.
Prabowo yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pada Rabu (17/12) sore, langsung menuju Markas Komandan Daerah Militer (Makodam) XX Tuanku Imam Bonjol untuk melaksanakan rapat tertutup yang dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Dalam Negeri, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sekretaris Kabinet, Kapolri, Panglima TNI, para Kepala Staf TNI, Pangdam, jajaran Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Kepala BNPB Pusat, hingga Menteri Pertahanan.
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya mengatakan, dalam rapat tersebut menegaskan komitmen bersama seluruh unsur pemerintah pusat dan daerah dalam menangani bencana ekologis yang melanda Sumatera Barat. Seluruh pimpinan dan instansi terkait membahas secara komprehensif langkah-langkah penanganan bencana, baik pada fase tanggap darurat maupun perencanaan lanjutan pascabencana.
“Penekanan utama rapat adalah penguatan koordinasi lintas kementerian dan lembaga, termasuk TNI–Polri serta pemerintah daerah, agar penanganan bencana dapat berjalan efektif, terpadu, dan tidak tumpang tindih,” ungkapnya.
Kombes Pol Susmelawati menegaskan, arahan Presiden menitikberatkan agar seluruh upaya penanggulangan bencana dilaksanakan secara cepat dan tepat, dengan orientasi utama pada keselamatan warga serta percepatan pemulihan kondisi masyarakat terdampak di Sumbar.
Dalam peninjauan yang dilakukan pada hari Kamis (18/12), Presiden Prabowo mengawali kunjungan dan melakukan peninjauan langsung lokasi terdampak banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan darurat, pemulihan lingkungan, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak berjalan cepat dan tepat sasaran.
Presiden meninjau permukiman warga yang terdampak material banjir berupa lumpur dan kayu, sekaligus berdialog langsung dengan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan rasa syukur karena kondisi di lapangan mulai menunjukkan perbaikan, meskipun situasi masih memprihatinkan.
“Saya bersyukur keadaan sudah mulai membaik. Memang kondisinya masih memprihatinkan, tetapi kita semua bekerja keras untuk memulihkan keadaan,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden mengungkapkan kegembiraannya melihat proses pembangunan hunian sementara bagi warga terdampak yang telah mulai berjalan. Hunian tersebut ditargetkan rampung dalam waktu satu bulan agar masyarakat dapat segera menempati tempat tinggal yang lebih layak.
“Saya gembira melihat rumah-rumah hunian sementara sudah mulai dibangun. Ditargetkan selesai dalam satu bulan, supaya Bapak dan Ibu bisa tinggal di tempat yang lebih layak,” kata Presiden.
Lebih lanjut, Presiden memastikan bahwa setelah hunian sementara rampung, pemerintah akan segera melanjutkan pembangunan hunian tetap bagi masyarakat terdampak.
“Setelah itu, kita akan bangun hunian tetap. Saya lihat rancangannya cukup bagus,” tambahnya.
Presiden juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan dan pemulihan pascabencana, mulai dari relawan, Tim SAR, TNI, Polri, hingga jajaran pemerintah daerah dan kementerian/lembaga.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada relawan, Tim SAR, TNI, Polri, para pejabat, mulai dari Gubernur, Bupati dan Wali Kota, serta kementerian dan lembaga. Saya lihat semuanya turun, bahu-membahu untuk pemulihan,” ungkap Presiden.
Presiden Prabowo juga menyoroti semangat masyarakat Palembayan yang tetap kuat di tengah keterbatasan akibat bencana.
“Saya melihat semangat yang luar biasa. Dalam keadaan susah, saudara-saudara masih menyambut kehadiran saya dengan gembira. Saudara-saudara tidak sendiri. Kami semua terus berpikir setiap hari bagaimana memulihkan keadaan ini secepatnya,” tegas Presiden.
Menutup keterangannya, Presiden mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan saling menguatkan dalam menghadapi musibah tersebut. “Tetap sabar, kita akan bersama-sama mengatasi ini semua,” pungkasnya.
Usai dari Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padang Pariaman. Dalam agenda tersebut, Presiden meninjau Jembatan Bailey Padang Mantuang di Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, yang sebelumnya putus akibat banjir dan longsor yang terjadi pada akhir November lalu.
Jembatan tersebut merupakan akses vital yang sempat terputus sejak bencana hidrometeorologi melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat (Sumbar) pada akhir November lalu, sehingga berdampak pada terganggunya konektivitas transportasi dan aktivitas masyarakat.
Jembatan Bailey tersebut menjadi penghubung utama Korong Padang Mantuang dengan Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman. Pembangunan jembatan darurat ini dikerjakan oleh TNI Angkatan Darat bersama masyarakat setempat sebagai solusi cepat dalam kondisi kedaruratan.



















