“Kita bisa gerakkan kelompok-kelompok masyarakat untuk menyumbang pakaian yang masih layak. Ini bagian dari semangat gotong royong kita,” lanjutnya.
Presiden Prabowo mengajak seluruh pihak untuk menghadapi masa pemulihan dengan semangat optimisme dan kepercayaan diri. Ia menegaskan akan terus memantau perkembangan di daerah terdampak dan mengambil keputusan cepat berdasarkan kebutuhan di lapangan.
“Saya datang untuk memberi moril dan mendengar langsung apa yang dibutuhkan, supaya keputusan bisa diambil dengan cepat,” ucapnya.
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah segera membangun hunian bagi korban bencana di Sumatera. Berdasarkan laporan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, sebanyak 2.000 unit rumah akan mulai dibangun pada Minggu, 21 Desember 2025.
“Kemungkinan rumah ini bisa langsung menjadi rumah tetap,” kata Prabowo saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (15/12).
Ia memastikan anggaran pembangunan hunian tersebut telah disiapkan, hasil dari kebijakan efisiensi anggaran di awal masa pemerintahannya. “Kami menghemat ratusan triliun, dan itu digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.
Selain itu, Presiden juga berencana membentuk badan atau satuan tugas khusus rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sumatera. Ia menegaskan bahwa secara umum kondisi penanganan bencana masih terkendali.
“Kami sudah mengerahkan semua sumber daya. Ini terjadi di tiga provinsi dari total 38 provinsi, jadi situasi masih terkendali. Saya terus memantau,” kata Prabowo.
Menutup pernyataannya, Presiden menyampaikan pesan empati dan kebersamaan kepada para korban bencana. “Kita adalah keluarga kalian, dan kalian adalah keluarga kami. Kami tidak akan meninggalkan kalian sendiri,” tuturnya. (pry)




















