“Kemarin saya juga mengusulkan ke Kanwil Kemenkum HAM dan berbincang dengan Bupati Kepulauan Mentawai, mungkin di Mentawai perlu direncanakan ada penjara di satu pulau khusus. Supaya orang dengan perilaku menyimpang atau pelanggaran lainnya bisa terisolasi dan ada efek jera,” tegas Mahyeldi.
Terkait pengawasan ASN ke depan agar kejadian serupa tidak terulang, Mahyeldi menjelaskan bahwa identifikasi sebenarnya sudah lama dilakukan. Saat ini, Inspektorat tengah bekerja mendalami kasus tersebut, apalagi informasi yang diterima menyebutkan adanya keterlibatan murid.
“Saya sudah menegaskan ke Dinas Pendidikan sejak enam bulan lalu untuk betul-betul menyeleksi orang-orang yang masuk ke sekolah. Tidak boleh sembarangan. Siapa mereka dan apa kegiatannya harus jelas. Karena ada indikasi perilaku menyimpang, mereka memanfaatkan celah itu,” ujar Mahyeldi.
Seperti diketahui, video penggerebekan dua pria dewasa di toilet masjid kawasan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, viral di medsos.
Dalam video yang beredar, terlihat dua pria dipaksa keluar dari toilet masjid oleh warga dan beberapa pria berpakaian aparat polisi. Salah seorang pria yang keluar dari toilet tampak mengenakan pakaian dinas ASN dengan logo Tuah Sakato Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) di lengan baju.
Sementara pria lainnya keluar dari toilet yang sama tidak pakai baju dan hanya mengenakan celaan jeans. Setelah digerebek, pria tersebut keluar dan memasang bajunya kembali. Aksi penggerebekan tersebut terjadi di tengah aktivitas masyarakat sekitar masjid. (fan)

















