PADANG, METRO—Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menegaskan komitmen menangani secara tegas perilaku menyimpang di lingkungan pendidikan di Sumbar.
Langkah ini dilakukan agar pelaku perilaku menyimpang maupun pelanggaran lainnya bisa diisolasi dan tidak berdampak lebih luas.
Apa yang diungkapkan Mahyeldi tersebut merespon video penggerebekan dua pria dewasa di toilet masjid kawasan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, viral di media sosial (medsos).
Peristiwa tersebut mengundang perhatian publik karena salah satu pria yang diamankan disebut Aparatur Sipil Negara (ASN) berprofesi sebagai guru.
Mahyeldi menyebutkan, kasus tersebut sudah diproses. Ia menegaskan aturan harus ditegakkan, baik aturan kedinasan maupun aturan adat.
Menurut Mahyeldi, perilaku menyimpang penyakit yang bisa melebar jika tidak ditangani serius. Bahkan, korban dalam kasus seperti ini berpotensi menjadi pelaku di kemudian hari. Karena itu, penanganan dilakukan melalui rehabilitasi.
“Ini penyakit yang bisa melebar. Biasanya korban bisa jadi pelaku. Kita lakukan rehabilitasi,” ungkap Mahyeldi, Rabu (17/12) saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar, saat pelepasan Mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Padang, Rabu (17/12).
Mahyeldi bahkan memiliki wacana agar ada penjara bagi pelaku perilaku menyimpang di tempat khusus seperti pulau. Hal ini bertujuan untuk memberikan efek jera.

















