PESSEL, METRO—Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meninjau langsung kondisi jalan provinsi Sumatra Barat (Sumbar) yang putus di Nagari Koto Ranah, Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Selasa (16/12). Ruas jalan sepanjang sekitar 45 kilometer yang menghubungkan Bayang, Pessel, dengan Alahan Panjang, Kabupaten Solok, tersebut hancur diterjang banjir bandang pada akhir November lalu.
Dalam peninjauan itu, Andre Rosiade melihat langsung kondisi jalan alternatif yang baru rampung sekitar 90 persen pada bulan lalu. Jalan tersebut dinilai sangat vital karena menjadi penghubung utama dua kabupaten dan memangkas waktu tempuh secara signifikan. Andre tidak datang sendiri. Ia didampingi Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar, Amriprados, serta tiga kepala balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Ketiga kepala balai tersebut yakni Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Friandi, Kepala Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Maria Doeni Isa, serta Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) V Padang Naryo Widodo, bersama sejumlah kepala satuan kerja dan staf. Rombongan juga disambut Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni, Wakil Bupati Risnaldi, Penjabat Sekda Evafauza Yuliasman, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
Kepala BMCKTR Provinsi Sumbar, Amriprados, menjelaskan bahwa berdasarkan pendataan sementara, terdapat sedikitnya 50 titik kerusakan di sepanjang jalan provinsi tersebut. Padahal, proyek peningkatan jalan itu baru selesai dikerjakan pada bulan lalu dan belum seluruhnya melalui proses Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan sementara.
“Bulan lalu kondisinya sudah hampir selesai, namun kini hancur kembali. Saat ini jalan rusak parah dan tidak bisa dilewati. Sementara estimasi kerugian mencapai Rp70–75 miliar. Sebelumnya sempat didata oleh balai sekitar Rp30 miliar, tetapi setelah dicek ulang, tingkat kerusakannya ternyata jauh lebih parah,” ujar Amriprados, yang saat ini tengah melengkapi dokumen pengajuan perbaikan melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon) ke pemerintah pusat.
Andre Rosiade meminta Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memastikan seluruh data kerusakan dihimpun secara detail dan akurat. Ia menegaskan bahwa kerusakan jalan tersebut akan diupayakan ditangani melalui APBN, khususnya melalui skema dana rehab-rekon, mengingat jalur tersebut memiliki peran strategis bagi perekonomian masyarakat.
“Jalur ini sangat penting. Sayur-mayur dari Solok bisa cepat sampai ke Pessel, dan sebaliknya ikan segar dari Pessel bisa segera dikirim ke Solok. Ini menyedihkan, karena baru sebulan selesai tapi sudah rusak lagi. Padahal sebelumnya waktu tempuh Pessel–Solok bisa 4 sampai 5 jam, kini hanya sekitar 1 jam. Semoga segera bisa diperbaiki dengan dana pusat agar roda ekonomi dua daerah kembali berjalan baik,” ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI tersebut.
















