“KKN sangat efektif di tengah kondisi yang berubah-rubah. KKN itu ingin maju dengan mencari masalah di lapangan dan mencari solusi. Jadikan pengalaman dan tantangan. KKN jadi inspirasi. kehidupan harus berbenturan dengan realitas masyatakat yang terjadi. Tabrakan cita-cita idealisme dengan fakta yang tidak ideal dan kesulitan di tengah masyarakat, untuk meraih kesuksesan,” terangnya.
Diakui Cak Imin KKN Mahasiswa UNP tahun ini saat ini sulit. Karena mahasiswa bertemu di daerah dampak bencana. Bertemu anak-anak korban bencana, ibu-ibu yang sangat berat beban hidupnya, balita yang kurang gizi dan pangan. “Fakta itulah realitas yang akan dirubah,” harapnya.
Rektor UNP, Krismadinata, Ph.D mengatakan, bencana hidrometereologi akhir November sampai Desember meluluhlantakan Sumatera khususnya Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumbar. Bencana menghancurkan pemukiman penduduk, fasilitas jalan, jembatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, jembatan dan sebagainya.
Bencana juga membawa luka psikologis dan bencana sosial bagi masyarakat, karena membawa kemiskinan baru dan masalah sosio-ekonomi dan sosio-psikologis lainnya.
UNP melalui program pengabdian masyarakat salah satunya KKN berada di garda terdepan penangganan/rekonstruksi nasyarakat pascabencana. Jumlah peserta KKN mencapai 3.500 mahasiswa dengan rincian, 2.232 Mahasiswa KKN Tematik dan 1.231 lainnya KKN Tanggap Bencana.
Peserta KKN Tematik fokus melaksanakan 18 program pemberdayaan masyarakat di desa/nagari. Peserta KKN Tanggap Bencana berfokus pada pemulihan bencana dengan luaran berupa, dorongan strategi pemulihan ekonomi, pendampingan psikologi korban banjir, pembersihan area terdampak bencana dan penyediaan kebutuhan logistik.
Mahasiswa akan melaksanakan KKN selama bulan Januari hingga Februari 2026 di 10 kabupaten kota dan 109 desa. Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa akan dibimbing 109 dosen.
Sebelumnya, UNP telah mendirikan 10 posko di wilayah yang terdampak dan telah menerjukan ratusan relawan dari unsur mahasiswa, dosen, tendik, alumni dan mitra UNP serta menghimpun dana donasi melalui UNP Charity. “Dengan adanya program KKN ini UNP siap bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat,” terangnya.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi peran aktif Mahasiswa UNP yang terjun langsung membantu masyarakat di daerah terdampak bencana. Ia menilai kehadiran mahasiswa lintas disiplin ilmu memberikan kontribusi nyata bagi proses pemulihan.
“Mahasiswa UNP berada di garda terdepan bersama masyarakat. Mereka membantu pembersihan lingkungan, pekerjaan teknis di lapangan, pendampingan trauma healing, hingga dukungan di bidang kesehatan. Ini bentuk nyata kepedulian dan pengabdian generasi muda untuk lingkungannya,” kata Mahyeldi.
Pelepasan Mahasiswa KKN juga dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal dan Desa Tertentu Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Prof. Dr. rer.nat Abdul Haris, Pimpinan UNP Ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Senior Eksekutif, Wakil Rektor, Sekretaris UNP, Dekan dan Direktur Sekolah Vokasi, Ketua LPPM, Direktur Direktorat dan Kepala BPMI serta Wakil Dekan, Ketua Departemen dan Koordinator Prodi.(fan)

















