AGAM, METRO—Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengunjungi Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, pada Minggu (14/12). Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian langsung kepada masyarakat yang terdampak galodo atau banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Selain menyalurkan bantuan kemanusiaan, Andre Rosiade juga merespons langsung kondisi kerusakan parah yang dialami Maninjau. Daerah ini tercatat sebagai salah satu wilayah dengan dampak terberat akibat galodo, bahkan musibah tersebut menimbulkan korban jiwa. Andre turut mendatangi Jorong Bancah, Nagari Maninjau, lokasi yang paling parah diterjang galodo, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua warga lainnya masih dalam pencarian.
Kegiatan diawali di Kantor Wali Nagari Maninjau. Andre Rosiade hadir bersama Anggota DPR RI Dapil Sumbar II Ade Rezki Pratama, Anggota DPRD Kabupaten Agam Novi Irwan, serta Sekretaris Jenderal DPP IKM Braditi Moulevey. Kehadiran para wakil rakyat dan pengurus organisasi perantau ini menjadi bentuk dukungan moral dan kepedulian nyata bagi warga yang tengah menghadapi masa sulit pascabencana.
Dalam kesempatan terÂsebut, Andre Rosiade menyerahkan sebanyak 2.000 paket sembako kepada masyarakat terdampak. Selain itu, ia juga menyerahkan lima unit genset berkapasitas 6.000 watt untuk mendukung kebutuhan listrik warga. Bantuan ini diharapkan dapat membantu aktivitas masyaÂrakat, terutama dalam kondisi keterbatasan sarana dan prasarana pascabencana.
Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama turut meÂnyampaikan duka cita menÂdalam atas musibah banjir bandang yang melanda Maninjau. Ia menyampaikan simpati kepada keluarga korban yang terdampak langsung oleh bencana tersebut. Pada kesempatan yang sama, Ade Rezki juga menyerahkan bantuan sembako dan bantuan lainnya sebagai bentuk kepedulian dan empati kepada masyaraÂkat.
Wali Nagari Maninjau, Harmen Yasin, menjelaskan bahwa banjir bandang terjadi pada 27 November 2025. Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang sangat serius di wilayah nagari. Menurutnya, galodo dipicu oleh meluapnya empat aliran sungai yang melintasi kawasan Maninjau.
Keempat sungai tersebut yakni Batang Muaro Pisang, Batang Balok, Batang Tumayo, serta Batang Limau Sundai. Luapan suÂngai membawa material lumpur, pasir, dan bebatuan dalam jumlah besar. Endapan material tersebut kini menggunung di sejumlah titik dan hingga saat ini belum tertangani secara maksimal.
Kondisi tersebut meÂnimbulkan ancaman berulang bagi keselamatan warga. Setiap kali hujan turun, masyarakat kembali diliputi rasa cemas akan potensi galodo susulan. Tidak sedikit warga yang terpaksa terus mengungsi karena khawatir bencana kembali terjadi dan membahayakan jiwa.
Menanggapi kondisi tersebut, Andre Rosiade langsung mengambil langkah cepat. Ia segera mengÂhubungi Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V), Naryo Widodo, untuk meminta agar balai sungai segera turun langsung ke lapangan.



















