SAWAHLUNTO, METRO – Guna menekan tingkat peredaran narkoba di Sawahlunto, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sawahlunto agendakan sosialisasi narkotika dengan wartawan Sawahlunto dan Kejaksaan di aula Hotel Ombilin, Senin (29/4).
Kepala BNN Kota Sawahlunto, Guspriadi mengatakan, kekhawatiran semakin meningkatnya peredaran dan penyalahgunaaan narkoba membuat BNN harus mampu menggandeng berbagai institusi negara seperti Kepolsian, Kejaksaan, dan lingkungan swasta termasuk wartawan maupun masyarakat penggiat media sosial.
Ha l itu sangat diperlukan untuk mensosialisasikan dan mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba bermacam-macam jenis. Saat ini, kata Guspriadi, untuk daerah Sawahlunto, kasus yang muncul masih kecil. Tapi bukan Sawahlunto aman, sedang di daerah lain kasus peredarannya cukup besar dan mengkhawatirkan.
“Kami terus turun melakukan sosialisasi ketengah lingkungan masyarakat bahkan melalukan tes urine terhadap pegawai instansi pemerintah dan swasta disamping melakukan operasi senyap narkoba. Bagi pengedar yang tertangkap diancam pidanakan dan penggunanya dilakukan tindakan rehabilitasi setelah dinyatakan terdampak narkotika dan zat adiktif lainnya,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Sawahlunto, Khunaifi Al Humami menyebutkan, keterlibatan media dalam memerangi kasus peredaran dan penyalahgunaan narkoba sangat penting. Media, katanya harus gencar memberitakan agar masyarakat tahu dan menghindari bahaya yang ditimbulkan akibat narkoba.
“Keterlibatan media sangat penting untuk pencegahan. Dengan berita-berita yang disampaikan akan membuat masyarakat tahu bahayanya. Dari aspek penanggulangan kejahatan dan pencegahan perlu melibatkan masyarakat dan lingkungannya,” ungkapnya.
Ditambahkannya, perlu ada kerja sama dan komitmen yang harus dipegang agar upaya perang terhadap narkoba melalui operasi tidak bocor. “Khusus untuk kalangan wartawan pelaksanaan kerja samanya sesuaikan saja dengan SOP masing-masing karena penegak hukum tak bisa intervensi cara kerja media.” tutupnya. (zek)