Menurut Sahfalefi, aspek yang paling ditonjolkan dalam kegiatan ini adalah strategi pemasaran proÂduk. Hal tersebut sejalan dengan kompetensi keahÂlian yang dimiliki sekolah, khususnya pada jurusan pemasaran digital.
“Kami mengkolaborasikan bisnis digital dan bisnis ritel. Siswa dilatih membuat konten promosi, memanfaatkan media sosial, sekaligus memahami praktik penjualan langsung,” katanya.
Kegiatan ini melibatkan sekitar 20 siswa yang berperan aktif sebagai tim produksi, pemasaran, hingga content creator. Setiap kelompok menampilkan variasi produk Lavamogi dengan cita rasa dan tamÂpilan yang berbeda-beda.
“Tujuan akhirnya aÂdaÂlah agar setelah lulus, sisÂwa mampu menciptakan usaha mandiri dan menjadi wirausaha muda. Kegiatan ini menjadi sarana bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri,” tambah Sahfalefi.
Ia menegaskan, Unjuk Karya Produk Kreativitas merupakan bagian penting dari pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan membentuk karakter manÂdiri dan unggul.
“Melalui praktik keÂwiÂrausahaan ini, siswa belajar manajemen usaha, komunikasi, kerja sama tim, serta penerapan teori bisnis secara nyata,” pungÂkasnya. (ped)

















