BUKITTINGGI, METRO – Pemko Bukittinggi mengukuhkan Pengurus dan Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Saayun Salangkah untuk masa jabatan 2019-2023. Pengukuhan dilaksanakan Asisten I Setdako di Hall Balaikota Bukittinggi, Senin (29/4).
Asisten I Setdako Noverdi mengatakan, dalam upaya peningkatan kualitas perempuan dan perlindungan anak dari tindakan yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup perempuan dan anak. Pemko Bukittinggi membentuk P2TP2A yang sudah lama ada di Bukittinggi. Organisasi ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan sinergi program lintas sektor dalam upaya penanganan korban tindak kekerasan khususnya di wilayah Kota Bukittinggi terus ditingkatkan.
Noverdi berharap, kepengurusan dan satgas P2TP2A dapat menjalankan perannya secara optimal dan mampu menjalankan tugas sesuai tupoksi masing-masing serta dapat segera bekerja. Tentu dengan terlebih dahulu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat.
“Dengan adanya pengurus dan satgas P2TP2A itu menunjukkan bagaimana kepedulian jika ada persoalan yang terjadi di lingkungan rumah kita. Sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak, permasalahan narkoba, LGBT dapat diatasi segera dan dicarikan solusinya,” ujar Noverdi.
Ketua P2TP2A Kota Bukittinggi Yessi Ramlan Nurmatias mengatakan, P2TP2A sudah lama ada, hadir untuk menekan angka kekerasan kepada perempuan dan anak, termasuk juga menekan efek negatif yang terjadi pada masyarakat kota Bukittinggi. Dengan kemajuan teknologi yang luar biasa, sejalan dengan itu masalah pun menghadang anak kita. Pengaruh narkoba dan LGBT menghantui kita. P2TP2A akan digunakan sebagai tempat pelayanan kepada masyarakat agar mereka tidak malu lagi jika ada permasalahan kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak.
Pelayanan meliputi pengaduan, pelayanan kesehatan, rehabilitasi sosial, bantuan hukum, dan reintegrasi sosial. P2TP2A diharapkan dapat memperpanjang mata dan telinga, tidak membiarkan masalah terjadi dilingkungan kita berlarut-larut, tapi langsung dilaporkan cepat dan dicarikan solusinya. Selain itu Yessi mengharapkan pengurus P2TP2A dapat berkontribusi di sekolah keluarga.
Kadis DP3PPKB Tati Yasmarni mengatakan, sebelum dikukuhkan Satgas telah diberikan pelatihan dengan menghadirkan narasumber Psikolog tentang apa tugas dan fungsi Satgas di Kelurahan. Juga diberikan pembekalan kemampuan memahami dan mengenali diri sendiri, sebelum menjadi satgas di kelurahan. Pada pengurus P2TP2A juga terdiri dari profesional, ada dokter, kepolisian, kejaksaan dan psikolog.
Saat ini banyak kasus atau masalah perempuan dan anak yang tidak terungkap kepermukaan karena adanya budaya malu jika diketahui orang lain kejadian yang menimpa dirinya atau masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu dibentuklah P2TP2A yang merupakan salah satu bentuk wahana pelayanan bagi perempuan dan anak dalam upaya pemenuhan informasi dan kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, hukum, perlindungan dan penanggulangan tindak kekerasan serta perdagangan terhadap perempuan dan anak. (u)