Sebelumnya, ketika pembukaan Gubernur Buya Mahyeldi menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para kafilah MTQ Ke-41 tahun 2025 di Kota Bukittinggi yang penuh dengan nilai sejarah bangsa dan kemegahan. Sehingga kebersamaan itu menjadi warisan panjang dari Nabi dan Rasul.
Gubernur berharap, MTQ menjadi cahaya dan penguat batin bagi masyarakat Sumbar ditengah terjadinya bencana alam di beberapa kabupaten kota di provinsi Sumatera Barat. “MTQ tidak hanya sekedar perlombaan dan tradisi semata, melainkan juga sebagai gerakan penguat akhlak dan meneguhkan karakter generasi menuju provinsi religius dan berperadaban,” ucap Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan dari Bukittinggi, Provinsi Sumbar menegaskan Al Quran tidak hanya hadir untuk tilawah dan penampilan semata, tapi juga ada diperilaku keseharian dan pelayanan bagi publik dan kebijakan bagi pemerintah untuk pembangunan daerah. Menurutnya, Sumbar diakui secara jelas dan tegas memiliki falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah yang berhubungan erat dengan Al Qur’an.
Ketua Panitia MTQ sekaligus Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis menyampaikan total peserta sebanyak 1.091 orang peserta yang akan mengikuti kategori penilaian di 12 cabang dan 60 golongan dengan 163 dewan hakim yang akan menilai. “Total anggaran yang dialokasikan untuk MTQ kali ini sebanyak Rp 12 Miliar dari APBD Provinsi Sumatera Barat dan Kota Bukittinggi, kegiatan ini akan ditutup pada Kamis nanti tanggal 18 Desember. Selain venue utama ada 11 masjid serta empat gedung aula kantor camat menjadi lokasi kegiatan,” kata Ibnu Asis.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias juga menyampaikan MTQ Ke-41 tahun 2025 ini telah ditunggu masyarakat Kota Bukittinggi selama 32 tahun meski kegiatan ini harus berlangsung bertepatan dengan pasca bencana Sumbar. “MTQ kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena dilaksanakan di suasana pasca dan tengah pemulihan bencana, rasa duka mendalam kami sampaikan ke seluruh daerah yang tertimpa musibah. Telah 32 tahun kami menunggu MTQ Sumbar kembali hadir di Bukittinggi,” katanya. Wako mengamati tantangan global saat ini, Ia mengingatkan Al Qur’an harus tetap dijadikan sumber kebenaran dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (ant)
















