PASAMAN, METRO –Sungai Batang Pakau, di Nagari Durian Tinggi, Lubuk Sikaping mulai mengancam, Bupati Pasaman, Welly Suhery, mengambil langkah cepat dengan menerjunkan alat berat untuk menangani abrasi parah di sungai tersebut. Abrasi yang mengancam tebing, lahan warga, dan infrastruktur jalan vital yang sering dilalui warga.
Kejadian itu dipicu oleh luapan dan hantaman arus sungai yang kuat akibat curah hujan tinggi beberapa waktu lalu.
Bupati Welly langsung mengawal proses pengerukan yang dimulai sejak Kamis pagi (11/12) hingga kemarin Sabtu (13/12).
Menurutnya, penanganan darurat ini sangat mendesak untuk mencegah dampak lebih luas pada permukiman dan pertanian warga.
“Arus sungai sudah menghantam tebing. Alirannya juga berpindah. Maka itu kami turunkan alat berat untuk kegiatan normalisasi,” ujar Bupati Welly kepada awak media di lokasi.
“Jika tidak dilakukan penanganan dan pengerukan sesegera mungkin, maka akan berdampak terhadap pemukiman warga sekitar,” tambah pria yang juga hobi bertani ini.
Bupati Welly mengungkapkan, terdapat lebih dari 150 Kepala Keluarga (KK) yang terancam jika kondisi sungai tidak segera dinormalkan.
Langkah ini diambil katanya, untuk mempercepat respons tanpa terhambat prosedur birokrasi.
Untuk solusi jangka panjang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman telah mengajukan usulan perbaikan permanen ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui skema dana rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon).

















