Bupati Padangpariaman menjelaskan bahwa pembangunan Huntara dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara itu, pembangunan Hunian Tetap (Huntap) ke depan direncanakan akan difasilitasi oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). “Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BNPB atas gerak cepatnya. Untuk Huntap, kami berharap dukungan dari Kementerian PKP agar dapat segera terealisasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Pemkab Padangpariaman akan terus mempercepat penyiapan lahan relokasi serta pendataan calon penerima Huntara di nagari dan kecamatan lain yang terdampak bencana. “Kami menilai lokasi Huntara ini sangat aman dan strategis bagi masyarakat yang kehilangan rumah dan terdampak bencana berat,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Padangpariaman, Emri Nurman, melaporkan bahwa berdasarkan pendataan terbaru bersama camat dan wali nagari, masih dibutuhkan sedikitnya 237 unit Huntara untuk mengakomodasi pengungsi yang tersisa. “Lokasi pembangunan Huntara sedang kita siapkan di beberapa titik lainnya, tidak hanya di Asam Pulau. Semua lokasi harus clear dan clean,” ungkap Emri.
Ia menambahkan bahwa BNPB menegaskan pentingnya inventarisasi calon penerima serta kesiapan lahan sebelum pembangunan dilaksanakan. “Kita harus bergerak cepat dan terkoordinasi sesuai arahan Bupati. Pendataan penerima dan penyiapan lahan menjadi kunci percepatan pembangunan Huntara,” tambahnya. (efa)




















