“Anjing pelacak kami kerahkan ke zona yang berpotensi menjadi tempat berhentinya arus. Kemampuan K9 sangat membantu, bahkan untuk mencium tanda-tanda keberadaan korban yang mungkin tertutup lumpur atau kayu,” tutur Ipda Agtanius Ari.
Koordinasi antartim berlangsung intens selama operasi. Petugas terus memantau perubahan arus, area berbahaya, hingga jalur alternatif yang perlu diperiksa ulang.
“Tidak boleh ada titik yang terlewat. Kami menyisir dari hulu ke hilir, lalu kembali mengecek ulang area kritis,” kata AKP Bujang Arman.
Selain pencarian dari jalur air, petugas juga menyusuri bantaran sungai secara manual. Polisi menyingkirkan kayu besar, memeriksa sela bebatuan, hingga mendokumentasikan titik-titik yang berpotensi menjadi lokasi penemuan.
“Setiap detail kami periksa. Ini bagian dari komitmen kami untuk memastikan pencarian berjalan maksimal,” ujarnya.
Bujang Arman mengimbau masyarakat untuk turut membantu dengan memberi informasi sekecil apa pun.
“Kalau ada warga melihat pakaian hanyut, bau tidak biasa, atau benda mencurigakan yang mengapung di sungai, segera laporkan. Setiap informasi sangat berarti dalam pencarian ini,” tegasnya. (ozi)
















