PADANG, METRO–Universitas Baiturrahmah (UNBRAH) menegaskan komitmennya dalam membantu masyarakat Sumatera Barat yang terdampak bencana banjir dan longsor melalui penguatan peran Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Pernyataan itu resmi dikatakan Rektor Unbrah Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, MS, Rabu (10/12).
LPPM UNBRAH dijadikan sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan program tanggap darurat dan pemulihan pascabencana. Langkah cepat ini meruÂpakan respons terhadap kondisi sejumlah wilayah yang mengalami kerusakan berat dan membutuhkan dukungan segera.
“UNBRAH sebagai salah satu universitas di Sumbar tidak bisa tinggal diam ketika masyarakat berada dalam situasi darurat,” ujar Rektor Unbrah Prof Musliar Kasim.
Menurutnya, UNBRAH memiliki kewajiban moral sebagai institusi pendidikan untuk hadir di tengah warga yang membutuhkan.
“Kami memastikan seluruh sumber daya yang ada, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahaÂsiswa—siap bergerak membantu masyarakat. LPPM menjadi motor penggerak utama dalam koordinasi kegiatan tanggap bencana ini,” jelasnya
Langkah-langkah penyaluran bantuan telah dilakukan sejak awal bencana terjadi. Tim Unbrah bergerak ke sejumlah titik terdampak dengan memÂbawa berbagai kebutuhan dasar seperti perlengkapan salat, perlengkapan rumah tangga, pakaian, sembako, hingga alat-alat sanitasi.
Rektor Unbrah menegaskan bahwa kegiatan ini bukanlah aksi seremonial, melainkan bentuk nyata dari kepedulian dan pengabdian universitas kepada masyarakat Sumatera Barat.
Kepala LPPM UNBRAH Dr. dr. Dita Hasni, M.Biomed menjelaskan bahwa penyaluran donasi ke lokasi bencana telah menjadi bagian dari program strategis pengabdian masyarakat UNBRAH.
Ia menyebut bahwa UNBRAH tidak hanya fokus pada bantuan logistik, tetapi juga pada pemulihan jangka panjang.
“Kami tengah menyiapkan pembukaan Posko Kesehatan Unbrah di wilayah terdampak. Dosen, tendik, dan mahasiswa dari berbagai fakultas keseÂhatan akan turun memberikan pelayanan kesehatan gratis,” kata Dita.


















