Menurutnya, penyebab utama hanyutnya rumah-rumah tersebut adalah abrasi tebing sungai akibat derasnya debit air yang meningkat sejak dini hari.
Rumah-rumah yang hanyut adalah milik, Tina (61) – Blok C17, Hamini (55) – Blok C16, dan Mulyati (60) – Blok C14.
Ketiga unit tersebut berada tepat di garis tepi sungai, sehingga tidak mampu bertahan saat pondasi tanah di bawahnya tergerus aliran air.
“Tidak ada korban jiwa. Namun kerusakan material cukup besar dan masih dihitung,” kata Wadriadi.
Pihak kepolisian akan terus melakukan patroli serta pemantauan kondisi sungai untuk mengantisipasi banjir susulan.
BPBD Padang Pariaman telah mendirikan tenda darurat sebagai tempat penampungan sementara. Pemerintah nagari juga terus melakukan koordinasi untuk mencari solusi jangka panjang, termasuk usulan pembangunan tanggul pengaman sungai.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Tanggul harus menjadi prioritas agar bencana seperti ini tidak terus berulang,” jelas Wali Nagari Medi Hendra. (ozi)
















