PADANG, METRO—24 jenazah korban bencana banjir bandang di Sumatera Barat (Sumbar) yang belum teridentifikasi akhirnya dimakamkan secara massal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bungus Teluk Kabung, Selasa (10/12).
Pemakaman ini dilakukan setelah proses identifikasi melalui Disaster Victim Identification (DVI) menemui batas waktu, sementara upaya pencocokan DNA masih terus berjalan.
Sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir, seluruh jenazah tanpa identitas tersebut dilepas secara resmi dalam upacara di RS Bhayangkara Padang. Irwasda Polda Sumbar, Kombes Pol Guritno Wibowo, memimpin pelepasan tersebut.
Kombes Pol Guritno Wibowo menjelaskan total yang dimakamkan adalah 24 jenazah, terdiri dari 20 jenazah utuh dan 4 bagian tubuh manusia.
“Semua sudah kami ambil sampel DNA-nya. Mengingat waktu penyimpanan sudah cukup lama, maka jenazah harus segera dimakamkan,” ujar Kombes Pol Guritno didampingi Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Susmelawati Rosya.
Pihaknya memastikan, data DNA ini akan menjadi kunci. “Jika nantinya ada keluarga yang datang mencari, kami bisa mencocokkan DNA tersebut. Proses di Pusdokkes Polri masih berjalan,” tambahnya.
Perjalanan jenazah berlanjut ke Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Di rumah ibadah kebanggaan Ranah Minang itu, salat jenazah dilakukan dengan khidmat.
Bertindak sebagai imam salat adalah Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, sementara pembacaan doa dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Raya, Ustadz Rahimul Amin. Momen ini menjadi penanda penghormatan terakhir bagi para korban yang meninggal dalam bencana alam tersebut.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta mengatakan, 24 jenazah yang dimakamkan ini berasal dari Kabupaten Agam 17 jenazah (9 Laki-laki, 5 Perempuan, dan 3 berupa bagian tubuh), Kabupaten Padangpariaman 6 jenazah dan Padangpanjang 1 jenazah.
“Sampel DNA dari 24 jenazah ini, beserta sampel pendamping dari keluarga yang melapor hilang, telah dikirim untuk pemeriksaan lanjutan,” kata Irjen Pol Gatot.
















