Pengelola kemudian meminta mereka duduk dan menjelaskan alasan razia dilakukan lebih awal, karena pada sosialisasi Perda Nomor 1 di sebuah hotel sebelumnya disebutkan bahwa jam operasional kafe diperbolehkan hingga pukul 02.00 WIB.
Novrianto juga menegaskan tidak mengeluarkan senjata tajam pada awal kejadian. Ia menyebut pengeroyokan oleh beberapa dubalang terjadi terlebih dahulu, sehingga ia mengambil benda tajam hanya untuk menyelamatkan diri.
Situasi makin memanas setelah salah satu dubalang diklaim menyampaikan ucapan bernada arogan bahwa dirinya “tidak akan pernah takut kepada siapapun saat memakai baju dubalang”.
Pengelola menyatakan telah berusaha menahan diri dan ingin menyelesaikan persoalan secara baik-baik, namun tetap mendapat bentakan. Setelah ia memegang senjata tajam, pengelola mengaku kembali dikeroyok oleh dubalang dan anggota Satpol PP dengan tindakan pemukulan, cekikan, serta tendangan, bahkan disebut ada yang memakai kayu dengan dalih pengamanan. (rom)














