Dalam pemaparannya, Gubernur Mahyeldi menjelaskan bahwa bencana hidrometeorologi yang terjadi sejak 25 November 2025 telah memberikan dampak yang sangat besar. Berdasarkan data terbaru, tercatat 235 orang meninggal dunia, 93 orang hilang, dan 113 orang luka-luka, serta 256.881 jiwa terdampak di seluruh Sumbar.
“Kami berharap dukungan penuh dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup untuk percepatan pemulihan lingkungan pascabencana,” ujar Mahyeldi.
Kepada Menteri Hanif, Gubernur juga melaporkan bahwa Pemprov Sumbar telah memperpanjang status tanggap darurat selama 14 hari ke depan hingga 22 Desember 2025. Fokus tanggap darurat diarahkan pada evakuasi dan pencarian korban, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak, serta percepatan verifikasi data kerusakan dan kerugian.
“Dengan dukungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, para relawan, serta pemerintah kabupaten/kota terdampak, kami terus berupaya melakukan penanganan dan pemulihan pascabencana,” jelas Gubernur Mahyeldi.
Usai penyambutan, Menteri Hanif langsung melakukan peninjauan dari udara menggunakan helikopter untuk melihat sebaran titik kerusakan dan kondisi lingkungan yang terdampak secara luas.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Wakapolda Sumbar Brigjen Pol. Solihin, Wali Kota Padang Fadli Amran, Wakil Bupati Padang Pariaman, Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, serta sejumlah kepala OPD terkait. (fan)














