AGAM, METRO—Pemerintah Kabupaten Agam mengaktifkan 14 posko darurat bencana hidrometeorologi yang tersebar di 13 kecamatan untuk membantu warga terdampak banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Rahmat Lasmono, Senin (8/12), mengatakan bahwa posko darurat terdiri dari satu posko utama di Balairung Rumah Jabatan Bupati Agam dan 13 posko lapangan di kecamatan terdampak.
“Pos darurat ini kita dirikan sejak bencana melanda Agam pada Rabu (26/11),” ujarnya.
Posko lapangan berada di Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, Ampek Nagari, Tanjung Mutiara, Lubuk Basung, Matur, Palupuah, Kamang Magek, Tilatang Kamang, Biaro, Banuhampu, dan Ampek Koto.
Setiap posko dikoordinir langsung oleh camat setempat untuk mempercepat penanggulangan bencana.
BPBD mencatat dampak yang ditimbulkan bencana ini sangat besar yaitu, 181 orang meninggal dunia, 76 orang hilang, 14 orang masih dirawat, 6.206 warga mengungsi, 6.525 warga masih terisolir, 377 rumah rusak ringan, 273 rumah rusak sedang, 728 rumah rusak berat.
Selain itu, tercatat: 26 jembatan rusak (9 telah diperbaiki), 37 titik jalan rusak, 11 tempat ibadah rusak, 108 fasilitas pendidikan rusak, 81 saluran irigasi rusak, 4 dam parit/embung rusak, 5 jalan usaha tani rusak, 4.894 ekor ternak mati, 1.754,11 hektar lahan pertanian rusak.
“Total kerugian akibat bencana mencapai Rp626,07 miliar,” tegas Rahmat Lasmono.













