“Kepercayaan itu ada karena dedikasi kita dalam menjalani pekerjaan, dan ini menjadi sebuah kebanggaan untuk bisa membantu masyarakat,” ucap Reza.
Ia menggambarkan bahwa rute yang biasanya dapat ditempuh dalam beberapa jam kini memerlukan waktu jauh lebih panjang. Penugasan ini bukan hanya mengirimkan BBM, tetapi juga mengantarkan harapan warga agar kendaraan logistik tetap bergerak, alat evakuasi berfungsi, dan roda ekonomi lokal kembali berjalan.
“Kami harus tetap mengÂhantarkan energi yang tak boleh terputus untuk masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, jalur utama pengiriman dari FT Lhokseumawe menuju Bireuen lumpuh total. Akibatnya, jalur darurat dari FT Krueng Raya menjadi opsi yang diaktifkan. Namun jembatan pada jalur darurat utama putus karena lumpur dan material kayu, sehingga satu-satunya akses yang tersisa adalah jalur alternatif dari rute darurat tersebut.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menegaskan bahwa Pertamina tetap mengupayakan distribusi BBM dengan memprioritaskan standar keselamatan.
“Pertamina selalu memastikan AMT beroperasi dengan menjaga keselamatan, termasuk pembaÂruan informasi jalur yang aman. Keselamatan menjadi yang utama, namun komitmen menjaga suplai energi juga menjadi tanggung jawab Pertamina untuk melayani masyarakat sepenuh hati,” jelas FahÂrougi.
Pertamina berkomitmen untuk terus hadir di barisan terdepan, memastikan seluruh wilayah menÂdapat dukungan pemulihan tanpa terkecuali. (jpg)
















