Pilwana harus dipandang sebagai proses membuat manusia menjadi martabat. Jika Pilwana menghasilkan ketegangan dam berujung pada perpecahan, maka bangsa ini gagal membuat manusia menjadi beradab. “Jika ada perbedaan pilihan itu biasa dalam berdemokrasi, rival hanya saat pelaksanaan Pilwana, namun setelah tanggal 17 Desember 2025 kita badunsanak, dan berkeluarga,” kata Bambang Sriyanto.
Lebih lanjut, untuk di Nagari Painan, Kecamatan IV Jurai ada lima bakal calon Wali Nagari, dan mereka putra – putra terbaik nagari, ide dan gagasan serta visi dan misi semuanya positif untuk membangun nagari. “ Mari kita beradu gagasan, ide, program kerja, dari pada harus saling melakukan Pilwana melanggar norma dan aturan. Hal terpenting, Kita harus dekat masyarakat dan mengerti apa menjadi keluhan masyarakat,” tegas Bambang Sriyanto. (rio)













