Dipastikannya, Pemerintah Kota Solok menyatakan komitmennya untuk terus memberikan dukungan maksimal, baik dari sisi tenaga, perlengkapan, maupun penanganan kebutuhan masyarakat. Uapaya itu demi mempercepat pemulihan pascabanjir di seluruh wilayah terdampak.
Ramadhani juga mengupayakan kolaborasi lintas lembaga dalam percepatan penanganan dampak bencana di wilayah Kota Solok. Berbagai bantuan yanh datang diharapkan dapat meringankan kebutuhan warga dan mendukung pemulihan pascabencana.
“Kami hadir untuk memastikan masyarakat tidak sendirian menghadapi bencana ini. InsyaAllah, pemerintah bersama seluruh pihak akan terus bekerja hingga kondisi kembali pulih,” ujar Wali Kota.
Sementara itu, Suryadi Nurdal menegaskan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja kolektif seluruh unsur. Penanganan pasca banjir tidak boleh menunggu. Semua pihak harus bergerak bersama, saling menguatkan, dan menjaga semangat gotong royong yang menjadi identitas masyarakat Kota Solok.
Dia juga menekankan pentingnya percepatan penanganan di lapangan serta penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan.
Penyaluran bantuan dari BNPB ini juga menjadi bagian dari upaya percepatan penanganan darurat banjir yang saat ini terus dikoordinasikan di berbagai titik terdampak di Kota Solok.
Dalam bencana banjir yang melanda Kota Solok setidaknya mengakibatkan 9 Kelurahan di Kota Solok terdampak banjir yang cukup parah.
Berdasarkan laporan resmi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS PB) BPBD Kota Solok sementara, tercatat sebanyak 9.375 jiwa dari 2.978 Kepala Keluarga terdampak banjir. Selain itu bencana ini juga mengakibatkan kerusakan di sektor pertanian seluas 106,9 hektare di Kecamatan Lubuk Sikarah.
Sementara sektor peternakan mengalami kerugian dengan 18 ekor sapi, 62 ekor kambing dan 50 ekor itik terdampak serta 1.200 ekor ayam mati. (***)
















