Selain pembersihan, UNP menyalurkan sembako dan pakaian layak pakai kepada pengungsi di tiga titik, yaitu Pondok Pesantren Prof. Dr. Hamka, Kampung Mati Kubu Gadang, dan Kelompok Pengungsi Sungai Batang. Distribusi menggunakan perahu ponton, mobil Hiace, hingga kendaraan roda dua untuk mencapai wilayah sulit dijangkau.
Sementara itu, Tim Konseling Trauma pascabencana UNP turut memberikan layanan pendampingan psikososial bagi warga terdampak banjir bandang di Jorong Bancah.
Tim gelombang pertama yang turun terdiri dari 19 Dosen dan Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling (S1, S2, S3, dan pendidikan profesi konselor), berkolaborasi dengan Pengurus Daerah ABKIN. Kegiatan berlangsung 6–8 Desember 2025 dengan sasaran individu yang mengalami gejala PTSD, penguatan resiliensi pasca bencana, serta anak-anak penyintas.
Layanan konseling diberikan melalui sesi interaksi kelompok dan individu untuk membantu pemulihan emosional warga. Tim konseling akan kembali menurunkan gelombang berikutnya sesuai kebutuhan masyarakat di lapangan.
Rombongan relawan terdiri dari pimpinan UNP, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari berbagai fakultas serta organisasi mahasiswa seperti Menwa, MPALH, KSR, UK PMI, Pramuka dan SKK Ganto.
Bantuan yang disalurkan kelanjutan distribusi logistik oleh Posko UNP Peduli Bencana, termasuk bantuan dari UNP Charity, BTN, Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). (rel/fan)
















