“Penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Kami meminta seluruh pihak tetap siaga, menjaga komunikasi, dan mematuhi arahan petugas di lapangan serta jangan terpengaruh dengan isu-isunyang tidak jelas sumber informasinya,” tambahnya.
Sementara itu, Pangdam XX/Tuanku Imam Bonjol Mayjen TNI Arief Gajah Mada menyampaikan dalam kesempatan ini, tadi pihaknya secara simbolis menyerahkan empat batang pohon bambu kepada pemerintah provinsi. Itu merupakan simbol energi, edukasi, efisiensi, dan ekonomi dan sinerginya dengan Pemerintah Daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Bambu tumbuh cepat, kokoh, lentur saat diterpa angin, serta memiliki akar kuat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Sumbar sebelumnya telah melakukan penanaman bambu di beberapa daerah rawan bencana. “Kami hanya melanjutkan. Salut untuk Gubernur Sumbar yang sudah memulai lebih dulu,” katanya.
Mayjen Arief juga menegaskan bahwa kunjungannya bertujuan untuk menyamakan pola tindakan dalam penanganan korban terdampak bencana hidrometeorologi.
Hingga kini, ia menyebut, tim gabungan masih melakukan pemantauan dan pendataan kerusakan, sembari memastikan kebutuhan dasar warga terdampak terpenuhi. (fan)
















