PADANG, METRO–Pemandangan berbeda terlihat di SDN 07 Gurun Laweh, Kota Padang, pascabencana banjir bandang yang melanda wilayah tersebut. Ratusan siswa terpaksa datang ke sekolah menggunakan pakaian bebas karena seragam dan perlengkapan sekolah mereka hanyut atau rusak diterjang banjir.
Kondisi ini menyisakan trauma mendalam bagi para siswa. Merespons hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang bergerak cepat memberikan dukungan pemulihan psikososial atau trauma healing untuk mengembalikan senyum anak-anak.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Nurfitri, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Berdasarkan data di lapangan, mayoritas siswa di sekolah terdampak kini tidak lagi memiliki kelengkapan belajar yang memadai.
“Hampir 80 persen dari total peserta didik di wilayah itu, atau sekitar 180 siswa, belum memiliki seragam sekolah karena perlengkapan mereka hilang saat bencana. Namun, pendidikan harus tetap berjalan, dan yang terpenting adalah memulihkan mental mereka terlebih dahulu,” ujar Nurfitri, Sabtu (6/12)
Untuk menangani dampak psikologis ini, Disdikbud menurunkan tim dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (UPTD LDPI). Langkah ini diambil untuk mengembalikan keseimbangan emosi, mengurangi kecemasan, serta memulihkan rasa aman siswa agar mereka kembali bersemangat untuk bersekolah.














