PAYAKUMBUH, METRO–Merantau demi pekerjaan telah menjadi pilihan banyak orang, termasuk Rinaldi Putra Nanda atau akrab disapa Randi (34), seorang pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan di kota Payakumbuh. Meninggalkan kampung halaman dan menetap di kota baru tentu bukan perkara mudah. Bagi Randi, tugas dinas yang menuntut mobilitas tinggi tidak lagi menjadi beban berat berkat kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ia rasakan manfaatnya secara langsung. Di tengah kondisi itu, kesehatan menjadi aset yang tak ternilai, bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk keluarganya. Beruntungnya, program JKN telah memberikan perlindungan menyeluruh yang bisa digunakan di mana saja sesuai ketentuan yang berlaku.
“Saya sungguh merasa aman karena yang namanya merantau, kita tidak bisa menebak kapan kondisi kesehatan menurun. Dengan adanya BPJS Kesehatan, saya dan keluarga memiliki jaminan kesehatan yang membuat kami tidak lagi takut jika sewaktu-waktu sakit, meskipun sedang berada jauh dari kampung halaman,” ujar Randi.
Randi mengungkapkan rasa syukurnya karena mendapatkan jaminan BPJS Kesehatan melalui perusahaan tempat ia bekerja. Ia menilai, kepatuhan perusahaan dalam mendaftarkan karyawannya ke BPJS Kesehatan bukan hanya bentuk kepedulian, tetapi juga investasi jangka panjang bagi perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan produktif. “Iuran BPJS Kesehatan sangat terjangkau, mengingat besarnya manfaat yang akan kita terima dan sebagai pekerja, iuran BPJS Kesehatan saya dipotong 5 persen dari gaji, di mana 4 persen dibayarkan oleh perusahaan dan 1 persennya ditanggung oleh pekerja. Bahkan, besaran iuran tersebut telah mencakup jaminan kesehatan untuk saya, istri dan maksimal 3 anak,” ucap Randi.
Randi mengenang ketika putranya Mach Eldio (4), mengalami musibah saat bermain yang menyebabkan cidera dan pendarahan hebat pada bagian giginya. Dengan rasa panik, Randi dan istri segera membawa putranya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. “Sesampainya di rumah sakit daerah, kami langsung menunjukkan kartu JKN digital anak dari aplikasi Mobile JKN dan pelayanan kesehatan pun bisa langsung diakses. Tanpa birokrasi yang rumit dan tanpa ada perbedaan pelayanan, meskipun saya bukan warga asli Payakumbuh,” kenang Randi.
Randi mengaku terkesan dengan kecepatan dan kemudahan prosesnya karena saat berada di luar domisili, mereka tetap dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam situasi darurat. Baginya, layanan ini memberikan rasa aman yang luar biasa bagi para perantau yang sering bepergian dan tidak selalu berada di kota domisili.












