Posmetro Padang
Sabtu, 6 Desember 2025
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA
Posmetro Padang
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
POSMETRO PADANG BERITA UTAMA

Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Redaksi
Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:33 WIB
Dari kanan ke kiri. Yunandi, Ayah Menan Idris, Yesi, Etek Ijuieh, Eli, Darman

Dari kanan ke kiri. Yunandi, Ayah Menan Idris, Yesi, Etek Ijuieh, Eli, Darman

Saya kemudian terus mengikuti postingan Uni Nanik Muis. Sehari kemudian, beliau mengabarkan. Jenazah yang ditemukan; Darman di RSUD Padangpanjang, Ustaz Nof di RS Bhayangkara Padang, Yessi di RSUD Pariaman, Etek Ijuieh Yusna baru disemayamkan di RSUD Pa­dang­panjang, Apak Menan Idris?? Farel, anak Yessi?? Delfianto, suami Yessi??

Saya hanya mengenal Yessi. Saya biasa menyapa beliau dengan panggilan Uni Yessi. Biasanya kalau mampir di kedai, bisa dipastikan bertemu Uni Yessi karena beliau sehari-hari berada di kedai. Me­nye­duh dan menyuguhkan kopi, memasakkan mie sesuai pesanan. Beliau terkesan pendiam, tetapi jika disapa dan diajak bicara, beliau akan menyahut dan menjadi kawan bicara yang ramah dan elok.

Apak Menan Idris, saya baru tahu nama beliau dari postingan Uni Nanik Muis. Walau sudah mengenal beliau sejak tahun 2012, tapi saya tak tahu namanya. Saya hanya memanggil dengan panggilan ayah. Ada kisah mengapa saya memanggil ayah kepada beliau.

Dihari yang sama, Uni Nanik Muis kembali memposting informasi terbaru tentang keluarga beliau. Jasad Etek Ijueh Yusna sudah ditemukan. Postingan itu dilengkapi foto. Ada lima orang di foto. Teks fotonya menyebutkan, Maman yang baju biru, Etek yang jilbab maron, Apak Menan Idris baju putih????

Dua jam berselang, ada lagi postingan terbaru. Uni Nanik Muis menulis, Baru saja selesai jenazah Etek Yusna disalatkan anak dan mantunya, tiba-tiba datang kantong mayat di RSUD Padangpanjang. Setelah melihat jenazah, Rahmat langsung menangis karena satu dari kantong mayat adalah ayahnya, Apak Menan Idris yang ditandai dengan sarungnya yang masih utuh serta singlet putih. Menurut kebiasaan Apak Menan Idris, setiap setiap pukul 11.30 sudah berada di musala. Ternyata ketika itu, Ayah masih di rumah karena belum memakai baju koko dan kopiah putih.

Keingintahuan saya tentang perkembangan kondisi ayah dan keluarganya sangat tinggi. Postingan facebook Uni Nanik Muis menjadi sumber informasi. Ada rasa yang menyangkut dalam diri saya tentang ayah dan Uni Yessi, namun lebih dalam tentang ayah.

Saya dan Uni Yessi serta ayah tak ada hubungan darah. Tidak pula sesuku. Tidak pula sekampung. Tak ada hubungan Ipa Bisan. Bukan pula sepengajian. Saya hanya orang yang lewat di depan kedai beliau, kemudian berhenti, mampir untuk istirahat sejenak, kemudian melanjutkan per­ja­l­anan.

Saya sampaikan kepada Uni Nanik Muis. Ditahun 2015 saya pernah menulis tentang sosok ayah, namun mungkin beliau tidak pernah tahu tulisan itu ada. Saya memang tidak memberitahunya. Tulisan tersebut dimuat di Padang Ekspres, Minggu 10 Mei 2015. Kisah itu saya tulis dari per­tama kali bertemu ayah,­ tiga tahun sebelumnya. Disaat saya sedang duduk di kedai ayah –de­mikian saya memberikan identitas kedai tersebut– empat orang anak muda yang berseberangan meja dengan saya, terlihat agak panik.

Seorang lelaki –belakangan saya memanggilnya ayah– sudah berumur, mendekati mereka. Keempat anak muda itu mambana kepada ayah. Uang me­reka tak cukup untuk membayar makanan yang su­dah dimakan. Mereka me­nyerahkan sejumlah uang, lalu ktp dan satu hp. Mereka berjanji, jika kembali ke Padang, akan mampir lagi di kedai untuk membayar kekurangan uangnya, se­ka­ligus mengambil ktp dan hp.

Ayah menolak ktp dan hp mereka. Ditatapnya anak muda tersebut, beliau tak mau menerima barang anak muda tersebut. Katanya, pasti kalian sangat membutuhkan barang-barang tersebut. Ayah ha­nya menerima uang yang mereka berikan. Menurut anak muda tersebut, uangnya kurang.

“Kalian dari mana dan hendak ke mana?” tanya beliau.

Mereka menyebutkan, dari Padang. Mereka kuliah di Padang. Rencana mau pulang kampung ke Tanah Datar. Mereka me­nye­butkan nama kam­pung­­nya, tetapi saya lupa.

Ayah kemudian menggambil beberapa lembar uang yang baru saja diterima, lalu diserahkan kepada mereka. Saya tak tahu persis berapa uang yang diterima beliau sebelumnya, berapa pula yang dise­rahkan kepada anak mu­da tersebut.

“Perjalanan kalian ma­sih jauh. Silakan ambil untuk berjaga-jaga di jalan,” kata beliau.

Anak muda tersebut saling bertatapan. Mereka tak mau menerima. Ayah terus mendesak, “kalau ban kalian nanti bocor, dengan apa membayar biaya tambalnya?” tanya ayah.

Mereka akhirnya dipaksa menerima, kemudian beliau mengatakan, tak usah panggil Pak atau Bapak. Panggil saja ayah. Mereka mengangguk sembari mengatakan, ketika akan kembali ke Padang mereka mampir untuk membayar utangnya.

“Tak usah kalian pikirkan. Kalau kalian mampir, silakan. Kalau nanti uangnya diberikan, ayah terima, tapi kalau tidak, sudah ayah ikhlaskan. Tak ada utang ananda di kedai ayah,” katanya.

Saya tertegun.

Sepeninggal anak mu­da tersebut, saya menyapa ayah, kemudian menanyakan sejumlah hal. Saya penasaran, kedainya tidak besar, namun mau memberikan begitu saja, padahal anak muda tersebut be­lanja, lalu uangnya ku­rang. Dimaafkan begitu saja.

“Diikhlaskan,” kata beliau mengoreksi, “ayah ikhlaskan saja, sebab pintu rezeki dari dari Allah sangat banyak. Jika kita berbuat baik dan ikhlas, niscaya akan banyak pintu rezeki yang terbuka,” katanya.

Beliau mengatakan, dirinya tak sampai hati kalau anak-anak tersebut meninggalkan barang-barangnya, kemudian berstutus punya hutang di kedainya.

“Mereka sedang berjuang untuk masa depannya. Kita harus lapangkan jalan siapa saja yang mem­butuhkan dan kita bi­sa membantunya,” kata ayah.

Saya tertegun. Kini kian tertegun. Ayah telah pergi untuk selamanya bersama isteri, serta lima keluarga besarnya, termasuk garin di musalanya. Musala yang dibangun ayah, rusak pa­rah.

Semoga ayah dan keluarga besar Husnul Khotimah.

Lembara Lama Bencana Padangpanjang

Dibuka lembaran lama, 38 tahun silam, ada galodo Bukik Tui. Terjadi Senin, 4 Mei 1987. Kejadiannya dibulan Ramadan. Tercatat 131 orang meninggal dunia, 9 orang dinyatakan hilang. Suasana dibulan Ramadan tersebut benar-benar terasa sulit bagi warga Padangpanjang. Tangis pilu menyertai bedug berbuka.

Satu abad ke belakang, terjadi gempa yang melegenda. Tak hanya bagi warga Padangpanjang, tetapi di seluruh Sumatera Barat. Gempa tersebut benar-benar menjadi kenangan. Terjadi  Senin 28 Juni 1926. Koran Deli, edisi 29 Juni 1926 melaporkan; stasiun kereta api, kantor pos, sekolah, apotek, bangunan militer, semua rusak parah. Kamp Tionghoa runtuh, rumah sakit runtuh, jalur transportasi rusak, komunikasi putus. Air danau Singkarak meluap, longsor dimana-mana. Tercatat 354 orang meninggal dunia, ribuan luka-luka.

Jembatan kereta api di Kandang Ampek, Lembah Anai dan Padang Lua rusak berat. Kabar gempa yang terjadi pukul sepuluh pagi itu justru baru diketahui “dunia luar” ketika “dua utusan” dari Padangpanjang —seorang tentara dan seorang Tionghoa— menyampaikan langsung ke Padang. Keduanya tiba menjelang lewat malam. Kondisi mereka dalam ke­adaan terluka.* (Firdaus Abie)

 

Laman 2 dari 2
Prev12
ShareTweetShareSend

Baca Juga

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB
Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB
Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:29 WIB
Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:28 WIB
Pengurangan Penerima Manfaat MBG, Pengelola SPPG Dilarang Pecat Relawan Dapur

Pengurangan Penerima Manfaat MBG, Pengelola SPPG Dilarang Pecat Relawan Dapur

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:04 WIB
Presiden Prabowo Instruksikan Percepat Pemulihan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Presiden Prabowo Instruksikan Percepat Pemulihan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:03 WIB

BERITA POPULER

  • Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    Korban Hanyut di Batang Bangko Solok Selatan Ditemukan Meninggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Alami Deflasi 0,24 Persen pada November 2025, Dipicu Turunnya Harga Cabai, Jengkol dan Kentang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BREAKING NEWS: Tim Gabungan Evakuasi Jasad Pria Ditemukan Meninggal di Daerah Gasiang Solok Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tim SAR Intensifkan Pencarian Warga Sungai Pagu yang Terseret Arus di Batang Bangko

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan Pasar Payakumbuh, Dipastikan Transparan dan Akuntabel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

BERITA TERKINI

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang
BERITA UTAMA

Hari ke-7 Pencarian Longsor Talamau, Bocah 7 Tahun Ditemukan Meninggal, Tiga Korban Masih Hilang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:36 WIB

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Jadi Akses Utama, Warga Diimbau tidak Melintas Sitinjau Lauik Kecuali Mendesak, Pemprov Sumbar Perketat Arus Padang-Solok

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:34 WIB
Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Ayah dan Galodo di Jembatan Kembar Padangpanjang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:33 WIB
Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Tenda Puskris milik Kemenkes Disiagakan, Antisipasi Peningkatan dan Potensi Penyakit Pascabencana Sumbar

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:29 WIB
Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Gubernur Keluarkan Peringatan Tegas, Jangan Ada yang Mengambil Keuntungan di Tengah Bencana

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:28 WIB

OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain
OPINI

Sumbar Tidak Tertinggal Dibanding Provinsi Lain

Minggu, 16 November 2025 | 18:29 WIB

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

AAN NOFRIANDA: Stop Dekritikalisasi, Dorong Dukungan Terhadap Pembangunan serta Apresiasi Terhadap Upaya Pembangunan Daerah

Minggu, 16 November 2025 | 16:27 WIB
Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Dari Komunitas untuk Bumi: Inspirasi Gerakan Konservasi Lokal yang Mendunia

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:11 WIB

Larangan Riset Asing: Benarkah Pemerintah Indonesia Hambat Konservasi Satwa Liar?

Rabu, 04 Desember 2024 | 00:03 WIB
Berprestasi di saat Sulit

Berprestasi di saat Sulit

Minggu, 23 Januari 2022 | 16:13 WIB
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
email: redaksi@posmetropadang.co.id

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERITA UTAMA
  • METRO BISNIS
  • METRO SUMBAR
    • AGAM/BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • PAYAKUMBUH/50 KOTA
    • PASAMAN/PASAMAN BARAT
    • PDG PARIAMAN/PARIAMAN
    • PESSEL/KEP. MENTAWAI
    • SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG
    • SOLOK/SOLSEL
    • TANAH DATAR/PDG PANJANG
  • METRO PESISIR
  • METRO PADANG
  • METRO JUSTICIA
  • OLAHRAGA
  • LAINNYA
    • BELANJA AKHIR PEKAN
    • GAGASAN
    • LIPUTAN KHUSUS
    • PENDIDIKAN
    • PILKADA
    • WISATA

POSMETROPADANG.CO.ID © 2025