Menanggapi hal ini, Dovy Djanas menegaskan RSUP Dr. M. Djamil akan segera mengambil langkah konkret dan berkelanjutan.
“Mulai Sabtu (6/12) hingga 10 hari ke depan, rumah sakit ini akan mendirikan posko layanan kesehatan di lokasi terdampak. Kami akan menurunkan tim kesehatan interdisipliner yang lengkap dan siap memberikan layanan prima. Terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan), perawat dan tenaga farmasi. Sebagai bentuk perhatian yang komprehensif, RSUP Dr. M. Djamil juga menyertakan tim trauma healing,” tambah Dirut.
Langkah cepat ini mendapatkan sambutan dan ucapan terima kasih dari para pengungsi. Salah seorang korban, Eva Susanti (47), yang menempati posko, menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian yang diberikan.
“Kami bersyukur dan berterima kasih atas bantuan logistik yang dibawa oleh Bapak Dirut dan jajaran. Bantuan ini sungguh sangat berharga bagi kami di tengah segala keterbatasan pasca-bencana,” kata Eva.
Eva juga mengungkapkan harapan besar agar layanan kesehatan yang dijanjikan segera terealisasi.
“Kami memang sangat mendesak membutuhkan bantuan layanan kesehatan. Banyak dari kami, terutama anak-anak, yang mulai mengalami sakit seperti batuk, demam, dan penyakit kulit. Kami harap dengan adanya tim dokter dari RSUP M. Djamil, kesehatan kami bisa segera pulih dan kami bisa berfokus pada pemulihan kondisi rumah,” harapnya. (rom)













