Gangguan terparah terjadi di pusat kota. Intake Kampung Koto Nanggalo sempat berhenti total akibat rusaknya tiga pompa. Setelah dilakukan pembongkaran dan perbaikan elektromotor secara penuh, intake akhirnya kembali beroperasi bertahap. Saat ini dua pompa bekerja dengan total kapasitas 300 liter per detik—namun belum maksimal karena air sungai masih sangat keruh.
Selain itu, pipa intake Guo sepanjang 150 meter sempat terseret banjir, tetapi berhasil dipulihkan hanya dalam satu hari dengan bantuan alat berat. Aliran air kini sudah menjangkau daerah Kuranji, Belimbing, dan Taruko.
Untuk wilayah utara, tiga intake kecil telah kembali beroperasi. Intake Garing dan Latung menghasilkan 90 liter per detik dari kapasitas 290 liter per detik. Sementara itu, satu pompa berkapasitas 125 liter per detik hilang terseret banjir bersama rumah pompanya. Kondisi air Sungai Lubuk Minturun juga masih deras dan bercampur lumpur sehingga belum dapat disedot.
“Kami memastikan pemulihan terus dilakukan dengan prioritas objek vital seperti rumah sakit. Suplai ditata agar tetap aman sambil meningkatkan kapasitas produksi secara bertahap,” pungkas Hendra. (brm)












