PADANG, METRO—Perumda Air Minum (AM) Kota Padang terus bekerja siang dan malam untuk memulihkan layanan air bersih yang terdampak banjir bandang pada 28 November lalu. Bencana tersebut membawa material tanah, batu, dan kayu hingga menyumbat aliran air ke beberapa intake dan merusak sejumlah pompa utama.
Salah satu titik berat penanganan berada di intake Nanggalo, Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Satuan teknis PDAM menurunkan alat berat ekskavator guna membersihkan jalur masuk air, melakukan perbaikan mesin pompa, pengecekan kualitas air, serta normalisasi aliran menuju instalasi pengolahan air.
Personel Perumda AM Kota Padang, Ade Satria, menyebutkan distribusi air ke rumah warga sudah mengalir sekitar 70 persen. “Kami terus berupaya agar air bisa mengalir ke seluruh rumah warga. Mohon doa dan kesabarannya,” ujarnya, Jumat (5/12).
Meski progres pemulihan mencapai 95 persen secara infrastruktur, kondisi air yang tersalurkan masih keruh karena sumber air baku dari sungai belum sepenuhnya stabil. Kualitas air saat ini baru pulih pada kisaran 40–50 persen sehingga proses penyaringan masih perlu dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda AM Kota Padang, Hendra Pebrizal, mengatakan bahwa banjir bandang sempat melumpuhkan hingga 90 persen layanan air bersih di Kota Padang. Hanya tiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang bertahan dan tetap beroperasi, sementara unit lain mengalami kerusakan sedang hingga berat.
Saat ini tingkat pemulihan telah mencapai 77 persen. Wilayah selatan Kota Padang telah pulih terlebih dahulu melalui operasional intake dan IPA seperti Bungus, Pegambiran, Sikayan, Ulu Gadut, dan Jawa Gadut. IPA Paraku berkapasitas 200 liter per detik bahkan sudah kembali berfungsi pada hari kedua pascabanjir.













