Gangguan tersebut meÂliputi, putusnya aliran listrik ke perangkat BTS, Kerusakan perangkat distribusi sinyal, Terhambatnya akses petugas operator ke lokasi tower akibat longsor dan banjir
Kondisi ini menyebabkan masyarakat di sejumlah nagari tidak dapat meÂngakses layanan komunikasi secara normal, yang berdampak pada kebutuhan darurat, penyebaran informasi, hingga koordinasi penanganan bencana. “Komunikasi adalah kunci dalam situasi bencana. Karena itu kami mengajukan percepatan pemulihan ke Komdigi, termasuk permintaan dukungan mobil BTS darurat (Combat) dan penguatan sinyal semenÂtara di wilayah blank spot,” tegas Zahirman.
Bupati Padangpariaman menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mempercepat normalisasi seluruh layanan publik, termasuk jaringan telekomunikasi. “DukuÂngan pusat sangat kami harapkan agar proses eÂvakuasi, penyaluran bantuan, dan koordinasi tim di lapangan bisa berjalan leÂbih cepat dan efektif. MaÂsyarakat membutuhkan akses komunikasi yang memadai dalam situasi ini,” ungkapnya.
Saat ini, tim teknis Diskominfo bersama operator seluler masih melakukan asesmen lanjutan untuk memperbarui data kerusakan di lapangan serta memastikan kebutuhan teknis yang harus segera ditangani.
Upaya ini menjadi bukti nyata bahwa Diskominfo Padangpariaman tidak hanya berfokus pada pemulihan jaringan di pusat komando bencana, tetapi juga memastikan akses komunikasi masyarakat segera kembali normal. Dengan dukungan PLN IÂcon Plus, Komdigi, dan berbagai pihak terkait, pemeÂrintah daerah terus bekerja cepat untuk memastikan seluruh wilayah kembali terhubung dan pelayanan publik dapat berjalan seÂperti sediakala.(efa)
















