Terkait dengan kesiapan menghadapi libur Nataru, ketersediaan stok minyak mentah di kilang KPI mencapai dijaga di kisaran sekitar 15 hari. “Ini mencerminkan kesiapan kilang dalam menghadapi potensi peningkatan kebutuhan BBM selama libur panjang Nataru. Seluruh kilang dipastikan beroperasi sesuai target optimasi hilir untuk menjamin kontinuitas pasokan BBM,” tutur Milla.
Pengaturan SDM juga menjadi salah satu hal yang krusial. “Dari sisi SDM, KPI menyiagakan pekerjanya terus memantau operasi kilang selama libur Nataru dan menjalin koordinasi dengan tim pengamanan serta instansi terkait,” ungkap Milla.
KPI juga berkoordinasi dengan Pertamina Group untuk memastikan lifting produk BBM berjalan efisien dan sesuai kebutuhan pasar. Menurut Milla, dengan pendekatan ini, kilang tidak hanya beroperasi stabil, tetapi juga mampu menyesuaikan output dengan konsumsi nasional.
Untuk periode November, KPI akan memproduksi BBM jenis gasoline serries sekitar 8 juta barrel, gasoil serries sekitar 10,7 juta barrel dan avtur sekitar 2,2 juta barrel.
Sementara pada Desember 2025, KPI akan meningkatkan produksi gasoil serries menjadi sekitar 11,5 juta barrel. Sementara produksi gasoline serries dan avtur relatif sama dengan perencanaan bulan November 2025.
“Kami tidak hanya mengejar target produksi, tetapi juga menjamin kualitas dan ketepatan waktu distribusi ke seluruh wilayah Indonesia. Kinerja kilang selama periode Nataru menjadi indikator penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap KPI dan Pertamina,” tutup Milla. (rel)
















