Ia menambahkan bahwa Presiden telah menginstruksikan percepatan distribusi logistik melalui jalur darat, laut, dan udara.
Gibran juga berpesan agar seluruh instansi terkait baik pemerintah daerah, BNPB, Polri, TNI, dan unsur relawan, memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi.
“Pastikan tenda aman, makan tiga kali sehari, dan akses air bersih. Bapak dan ibu tidak sendiri, pemerintah hadir untuk masyarakat,” ucapnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang turut mendampingi menjelaskan bahwa Kabupaten Agam merupakan wilayah dengan jumlah korban paling banyak.
“Selain korban jiwa, kerusakan terparah terjadi pada lahan pertanian, perumahan, fasilitas umum, hingga sekolah,” ujarnya.
Ia memastikan kebutuhan makanan, pakaian, air minum, dan perlengkapan dasar lainnya untuk pengungsi terus menjadi fokus pemerintah. Pemulihan jaringan listrik dan komunikasi juga mulai dikerjakan oleh PLN, Telkomsel, dan pihak lain.
“Pencarian korban hilang masih berlangsung dengan melibatkan Basarnas, TNI, Polri, PMI, dan para relawan,” tambah Mahyeldi.
Setelah mendengar aspirasi warga, Wapres Gibran bersama rombongan termasuk Gubernur Sumbar, Mayjen TNI Arief Gajah Mada, Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Bupati Agam Benni Warlis, dan Wakil Bupati Agam Muhammad Iqbal melanjutkan peninjauan ke lokasi terdampak banjir bandang di Sawah Laweh, Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan. (pry)















