Dalam kunjungan ke Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kamis (27/11), Fadly Amran menegaskan percepatan penyaluran bantuan makanan melalui dapur SPPG, yang biasanya melayani program Menu B2G (MBG) untuk siswa sekolah.
“Saya sudah minta dapur SPPG untuk mengalihkan makanan yang tadinya untuk MBG siswa sekolah dialihkan untuk pengungsi. Karena sekolah sudah diliburkan,” tegas Fadly.
Instruksi tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Alfiadi. Ia menyebut bahwa penyaluran makanan bagi penyintas banjir sudah dilakukan sejak hari pertama bencana hingga Minggu.
“Memang betul, di hari pertama bencana sampai hari Minggu, MBG langsung didistribusikan untuk korban sesuai arahan Pak Wali Kota,” ujar Alfiadi pada Rabu (3/12).
Mulai Senin (1/12), penyaluran MBG kembali dilakukan ke sekolah-sekolah yang telah memulai kegiatan belajar mengajar. Namun bagi sekolah yang belum kembali beroperasi, dapur MBG tetap dialihkan untuk memasok makanan ke posko-posko pengungsian.
Kebijakan adaptif tersebut dinilai tepat dan memberikan dampak nyata bagi warga terdampak, terutama bagi keluarga yang kehilangan sumber pangan akibat rumah terendam lumpur dan material banjir.
Selain pemenuhan kebutuhan makanan, pemerintah terus memantau kondisi lapangan dan melakukan evaluasi harian untuk percepatan pemulihan infrastruktur, logistik, dan pasokan air bersih.
Dalam beberapa hari ke depan, Pemko Padang menargetkan kondisi darurat dapat berangsur stabil sehingga masyarakat terdampak dapat menjalani masa transisi dengan lebih aman. (brm)
















