PAYAKUMBUH, METRO—Sebagai mahasiswa, Revi Oktaviani (21) memahami pentingnya perlindungan kesehatan sejak usia muda dan perlu diprioritaskan. Revi dengan tegas mengajak sesama mahasiswa untuk segera mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan karena menurutnya, kesiapsiagaan jauh lebih baik daripada menyesal di kemudian hari.
Revi mengaku, kesadaran itu muncul dari pengamatannya terhadap lingkungan sekitar, di mana ia melihat sendiri bagaimana teman dan keluarganya pernah dalam kondisi darurat saat membutuhkan pelayanan kesehatan dan harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Ia mengatakan banyak yang merasa masih muda, sehat dan jarang sakit, sehingga menganggap kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum terlalu mendesak. “Di usia yang masih muda, sering kali kita merasa tidak akan sakit atau terkena masalah kesehatan serius, padahal kenyataannya, sakit itu tidak pernah kenal umur. Beruntungnya, saya sekeluarga sudah lama terdaftar sebagai peserta JKN, sehingga kami bisa tenang” ujar Revi.
Sebagai mahasiswa, Revi memahami bahwa banyak dari teman sebayanya yang masih bergantung pada orang tua dalam hal pembiayaan. Walaupun demikian, tidak semua keluarga memiliki kondisi ekonomi yang stabil. Menurutnya, BPJS Kesehatan menjadi solusi yang sangat membantu untuk meminimalkan beban biaya ketika sakit tiba-tiba menyerang. Mulai dari biaya konsultasi medis, perawatan hingga obat-obatan, semuanya dapat diakses dengan mudah, terjangkau dan berkualitas. “Yang namanya sakit, sering datang tanpa peringatan, bahkan penyakit ringan saja bisa menjadi mahal jika kita tidak punya perlindungan. Dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, setidaknya kita tidak perlu takut memikirkan biaya karena semuanya telah dijamin dengan baik,” tutur Revi.
Revi menegaskan bahwa kebiasaan menunda untuk mendaftar sebagai peserta JKN bisa sangat berisiko dan berbahaya. Hal inilah yang membuat Revi semakin gencar mengajak teman sebayanya untuk mendaftar sebagai peserta JKN karena ia tidak ingin teman-temannya berada pada situasi di mana mereka membutuhkan layanan medis secara mendadak, tetapi belum terdaftar sebagai peserta JKN.
“Saya memang belum pernah menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat dan saya bersyukur karena diberikan kesehatan dan bukan berarti saya tidak butuh perlindungan. Sebagai contohnya, sepupu saya pernah dirawat inap di RSI Ibnu Sina Payakumbuh selama 1 minggu karena riwayat jantung dan saya menjadi saksi nyata jika BPJS Kesehatan menjamin penuh biaya pengobatannya hingga sembuh,” jelas Revi.
















