Said menyoroti kondisi warga yang terpaksa melakukan aksi penjarahan akibat kelaparan dan tidak mendapatkan bantuan yang cukup. Ia mengaku prihatin melihat situasi tersebut.
“Saya sedih menyaksikan di berbagai media warga melakukan ‘penjarahan’ di pertokoan dan gudang Bulog. Saya yakin kondisi warga demikian belum mendapatkan layanan tanggap darurat dengan layak, dan mungkin hal itu untuk mempertahankan hidup mereka, sehingga mereka melakukan perbuatan, yang saya kira dalam hatinya juga tidak ingin dilakukan,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa kebutuhan tanggap darurat harus segera dipenuhi secara masif. Bantuan seperti tempat pengungsian yang layak, suplai makanan, MCK, selimut, hingga pakaian bersih harus segera diprioritaskan. Bahkan, kelompok rentan seperti anak-anak memerlukan layanan trauma healing.
“Kebutuhan tanggap darurat mohon disegerakan lebih massif,” ucap Said.
Selain penanganan kebutuhan dasar, Said menegaskan bahwa operasi pencarian korban hilang harus terus digencarkan. Search and rescue harus berjalan optimal mengingat masih banyak warga yang belum ditemukan. Ia meminta pemerintah memastikan seluruh tim bekerja dengan dukungan logistik yang memadai.
Lebih jauh, Said menyebut dana on call juga bisa dialokasikan untuk fase berikutnya, yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi. Namun, untuk kebutuhan besar di dua fase tersebut, ia menilai pemerintah perlu mengandalkan skema anggaran multiyears.
“Untuk kebutuhan program rehabilitasi dan rekonstruksi dapat juga menggunakan anggaran multiyear, yakni anggaran di tahun 2026 dan seterusnya,” terang dia. (jpg)
















