Dalam arahannya, Bupati Padangpariaan menegaskan bahwa pemerintah daerah harus segera menyiapkan proposal pembangunan infrastruktur yang rusak dan roboh. Selain itu, kebutuhan masyarakat yang kehilangan rumah dan sumber penghidupan juga wajib diinventarisasi secara detail. “Proposal ini nantinya akan kita sampaikan ke kementerian dan lembaga terkait untuk ditindaklanjuti serta menjadi program dan kegiatan mereka,” terang JKA. Ia juga menginstruksikan penyusunan proposal yang sistematis, lengkap, dan mudah dipahami, termasuk melampirkan Detail Engineering Design (DED) untuk seluruh infrastruktur yang akan dibangun kembali.
Data Kerusakan
Sekretaris Daerah Rudi Repenaldy Rilis dalam rapat memaparkan data kerusakan sementara akibat banjir dan longsor yang melanda Padangpariaman. Berdasarkan data terkini jembatan rusak 17 unit (4 unit putus), Jalan rusak 16 ruas (4 ruas terban), Irigasi rusak: 24 unit, Sekolah rusak: 5 unit, Rumah ibadah rusak 9 unit, rumah penduduk rusak: 57 unit, Rumah hanyut 34 unit, Lahan pertanian terdampak: 393,5 ha sawah dan 116,25 ha ladang jagung, Kelompok usaha perikanan terdampak: 25 kelompok, dengan tambak jebol dan terendam Data tersebut, menurut Sekda, masih bersifat sementara dan akan terus diperbarui seiring pendataan lanjutan di lapangan.
Kesiapan Bangkit Bersama
Pemerintah Kabupaten Padangpariaman menargetkan proposal lengkap dapat segera disampaikan kepada pemerintah pusat. Bupati Padangpariaman menegaskan komitmennya untuk memulihkan wilayah yang terdampak bencana dan memastikan masyarakat kembali memiliki akses terhadap infrastruktur dasar serta sumber penghidupan. “Kita harus bangkit bersama. Dengan dukungan pemerintah pusat dan semangat masyarakat, Padangpariaman insya Allah akan pulih,” katanya. (efa)
















