AGAM, METRO–Duka bencana masih menyelimuti Kabupaten Agam. Di balik tumpukan material banjir bandang dan reruntuhan rumah, ada kisah pilu seorang warga Geragahan, Id Mulyadi (39), yang hingga kini belum mengetahui keberadaan keluarganya di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, salah satu wilayah terdampak paling parah.
Sudah hampir satu minggu, Id hidup dalam ketidakpastian. Saat ditemui pada Selasa (2/11), ia mengaku tak pernah berhenti berusaha mencari jejak keluarga sejak hari pertama bencana.
Dengan suara lirih penuh harap, ia mengenang perjuangannya mencari kabar orang tua, adik, dan dua kemenakannya yang belum dapat dihubungi.
“Sejak hari Kamis saya terus mencoba menelepon. Setiap hari saya mencari informasi ke mana pun yang memungkinkan. Saya hanya berharap mereka segera ditemukan dan dalam keadaan selamat,” ujarnya menahan tangis.
Keluarga Id yang belum ditemukan terdiri dari, Ayah: Karim (65), Ibu: Maryunis (60), Adik: Novalinda Fitri (37), Kemenakan: Khairunnisa (10) dan Aska Maulana (7).
Kelima anggota keluarganya tinggal di Sawah Laweh, Jorong Kayu Pasak, kawasan yang dilaporkan mengalami kerusakan sangat berat akibat bencana banjir bandang. Sementara Id sendiri sehari-hari tinggal di Geragahan bersama istri.
















